Dua Bakal Calon Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin dan Herdiat Sunarya. Foto Ilustrasi
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Perebutan rekomendasi pengusungan calon bupati dari Partai Golkar pada Pilkada Ciamis tahun 2018 mendatang, yang diperebutkan oleh dua bakal calon terkuat, yakni Iing Syam Arifin dan Herdiat Sunarya, semakin memanas. Terlebih, pasca DPD Partai Golkar Ciamis menggelar voting pada rapat pleno diperluas yang digelar di Gedung Golkar, Jum’at (07/07/2017) lalu.
Meski hasil voting dimenangkan oleh Herdiat dengan meraih dukungan 79 persen suara dari pengurus Partai Golkar Ciamis, namun belum menjamin mendapat rekomendasi dari partai berlambang pohon beringin ini. Hasil voting tampaknya hanya dijadikan salah satu dasar pertimbangan saat DPP Partai Golkar menetapkan calon bupati yang akan diusung.
Di elit Partai Golkar pun terjadi perbedaan pendapat dalam menerjemaahkan aturan dan mekanisme penjaringan calon kepala daerah. Seperti diungkapkan Wakil Ketua Bidang Pemenangan DPD Partai Golkar Jabar, Herman Sutrisno, bahwa voting yang digelar pada rapat pleno bukan merupakan sebuah konvensi untuk menentukan rekomendasi pengusungan calon bupati.
Namun, lanjut Herman, voting itu digelar hanya untuk mendengar aspirasi dari pengurus dan kader yang kemudian nantinya akan dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan calon yang akan diusung Partai Golkar.
“Voting pada pleno ini bukan sebuah konvensi, tetapi hanya mendengarkan dukungan dan usulan dari seluruh pengurus Partai Golkar, baik PD, PK, DPD, Watim, Hastarkya dan ormas. Artinya, meski Herdiat mendapat suara terbanyak, namun belum dijamin nantinya langsung diusung Golkar,” ujarnya, usai menghadiri rapat pleno terkait usulan bakal calon bupati Ciamis, di Gedung Golkar Ciamis, Jum’at (07/07/2017).
Menurut mantan Walikota Banjar ini, untuk menjadi calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar, tidaklah mudah. Selain harus mengikuti tahapan penjaringan, seperti mengikuti survei dan lain sebagainya, juga akan ditanya terkait kesediaan logistik untuk pemenangan Pilkada.
“Hasil pleno ini nantinya untuk dijadikan bahan kajian DPD Partai Golkar Jabar sebelum dilaporkan ke DPP Partai Golkar. Tapi hasil pleno ini jadi salah satu dasar dalam penentuan calon yang diusung. Tetapi sifatnya tidak mutlak, karena ada faktor lain yang akan dinilai, salah satunya hasil survei,” ujarnya.
Herman juga mengingatkan kepada pendukung Herdiat Sunarya maupun Iing Syam Arifin, untuk terus menyosialisasikan calonnya ke masyarakat agar elektabilitas dan popularitasnya terus meningkat. Karena DPD Partai Golkar Jabar akan segera melakukan survei terhadap calon bupati Ciamis. Kemudian hasil survei akan dijadikan penentu utama dalam memutuskan rekomendasi pengusungan calon bupati.
“Meski Pak Herdiat mendapat banyak dukungan dari pengurus Golkar Ciamis, namun tidak dijamin mendapat rekomendasi pengusungan. Karena kalau hasil survei Pak Herdiat nantinya jeblok atau kalah dari Pak Iing, tidak menutup kemungkinan DPP memutuskan mengusung Pak Iing. Begitupun sebaliknya, kalau hasil survei Pak Iing jeblok dan dikalahkan oleh Pak Herdiat, maka otomatis Pak Herdiat akan mulus mendapat rekomendasi pengusungan dari Golkar,” terangnya.
Namun, keterangan Herman Sutrisno berbeda dengan keterangan Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jawa I, Agun Gunandjar Sudarsa. Menurutnya, dalam juklak 06 terkait penjaringan calon kepala daerah Partai Golkar, banyak persyaratan dan pertimbangan dalam memutuskan pengusungan calon kepala daerah, salah satunya hasil survei. Namun, tegas dia, hasil survei hanya salah satu pertimbangan dan tidak bersifat mutlak.
“Karena survei hanya untuk memprediksi dan bisa saja tidak sesuai dengan hasil saat pelaksanaannya nanti. Seperti pada Pilkada Jabar atau di daerah-daerah lainnya, banyak hasil survei yang meleset,” tegas Agun, kepada Koran HR, via pesan whatsapp, Jum’at (07/07/2017).
Agun menambahkan, dukungan dari struktur kepengurusan Partai Golkar yang menjadi mesin pemenangan Pilkada, juga akan dijadikan salah satu pertimbangan saat memutuskan pengusungan calon kepala daerah.
“Kami dari DPP Partai Golkar akan menilai sajauhmana dukungan struktur partai terhadap masing-masing bakal calon yang mendaftar ke Golkar. Dukungan struktur partai tentunya harus dipertimbangkan, karena mereka adalah mesin politik dalam pemenangan Pilkada,” katanya. (Bgj/Koran-HR)
Berita Terkait
(Pilkada Ciamis) 79 Persen Pengurus Golkar Usulkan Herdiat Jadi Calon Bupati
(Pilkada Ciamis) Ini Peta Dukungan Persaingan Iing versus Herdiat di Internal Golkar
(Pilkada Ciamis) Pertarungan Iing vs Herdiat Belum Usai, Golkar: Survei Jadi Penentu