Dua Bakal Calon Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin (Jas Hitam) dan Herdiat Sunarnya (Jas Biru). Foto: Istimewa
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jawa Barat, Herman Sutrisno, menegaskan, voting yang digelar DPD Partai Golkar Ciamis pada rapat pleno terkait usulan bakal calon bupati Ciamis, bukan merupakan sebuah konvensi untuk menentukan rekomendasi pengusungan calon bupati. Namun, voting itu digelar hanya untuk mendengar aspirasi dari pengurus dan kader yang kemudian nantinya akan dijadikan salah satu bahan kajian dalam menentukan calon yang akan diusung Partai Golkar.
“Voting pada pleno ini bukan sebuah konvensi, tetapi hanya mendengarkan dukungan dan usulan dari seluruh pengurus Partai Golkar, baik PD, PK, DPD, Watim, Hastarkya dan ormas. Artinya, meski Herdiat mendapat suara terbanyak, namun belum dijamin nantinya langsung diusung Golkar,” ujarnya, usai menghadiri rapat pleno terkait usulan bakal calon bupati Ciamis, di Gedung Golkar Ciamis, Jum’at (07/07/2017).
Berita Terkait: (Pilkada Ciamis) 79 Persen Pengurus Golkar Usulkan Herdiat Jadi Calon Bupati
Menurut mantan Walikota Banjar ini, untuk menjadi calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar, tidaklah mudah. Selain harus mengikuti tahapan penjaringan, seperti mengikuti survei dan lain sebagainya, juga akan ditanya terkait kesediaan logistik untuk pemenangan Pilkada.
“Hasil pleno ini nantinya untuk dijadikan bahan kajian DPD Partai Golkar Jabar sebelum dilaporkan ke DPP Partai Golkar. Tapi hasil pleno ini jadi salah satu dasar dalam penentuan calon yang diusung. Tetapi sifatnya tidak mutlak, karena ada faktor lain yang akan dinilai, salah satunya hasil survei,” ujarnya.
Berita Terkait: (Pilkada Ciamis) Ini Peta Dukungan Persaingan Iing versus Herdiat di Internal Golkar
Herman juga mengingatkan kepada pendukung Herdiat Sunarya maupun Iing Syam Arifin, untuk terus menyosialisasikan calonnya ke masyarakat agar elektabilitas dan popularitasnya terus meningkat. Karena DPD Partai Golkar Jabar akan segera melakukan survei terhadap calon bupati Ciamis. Kemudian hasil survei akan dijadikan penentu utama dalam memutuskan rekomendasi pengusungan calon bupati.
“Meski Pak Herdiat mendapat banyak dukungan dari pengurus Golkar Ciamis, namun tidak dijamin mendapat rekomendasi pengusungan. Karena kalau hasil survei Pak Herdiat nantinya jeblok atau dari kalah dari Pak Iing, tidak menutup kemungkinan DPP memutuskan mengusung Pak Iing. Begitupun sebaliknya, kalau hasil survei Pak Iing jeblok dan dikalahkan oleh Pak Herdiat, maka otomatis Pak Herdiat akan mulus mendapat rekomendasi pengusungan dari Golkar,” terangnya.
Herman menambahkan, untuk di Pilkada Ciamis, Partai Golkar tidak bisa mengusung calon sendiri, karena tidak memenuhi jumlah 10 kursi di DPRD sebagaimana yang ditetapkan dalam aturan KPU. Dengan begitu, Partai Golkar Ciamis harus melakukan penjajakan dengan parpol lain untuk membentuk koalisi gabungan parpol. (es/R2/HR-Online)