Sejumlah siswa putri di SMPN 1 Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, tengah membaca ayat suci Al-Qur’an yang merupakan bagian dari pendidikan penguatan karakter siswa. Sehingga, penerapan Full Day School di sekolah ini tidak dikeluhkan orang tua siswa. Photo: Tantan Mulyana/HR.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Penerapan Full Day School (FDS) menjadi salah satu momok di kalangan orang tua siswa. Pasalnya, FDS dianggap dapat mengganggu proses belajar siswa dalam hal mengaji yang diadakan di setiap lingkungan tempat tinggal siswa. Namun, hal tersebut tidak terjadi di SMPN 1 Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Kepala SMPN 1 Cijeungjing, H. Aning, mengatakan, berkaitan dengan 5 hari kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah tertuang dalam Perpres Nomor 87. Tapi untuk penerapannya tergantung sekolah masing-masing.
“Dilihat dulu dari kondisi sekolah, fasilitas, lingkungan, dan stakeholder, harus ada dukungan penuh. Jika sudah ada dukungan penuh, maka sekolah tersebut diperkenankan menerapkan Full Day School yang sudah tertung dalam Perpres Nomor 87, untuk melaksanakan lima hari kerja,” terangnya, kepada Koran HR, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/09/2017).
Dalam penerapan Full Day School, lanjut Aning, memang banyak orang tua siswa yang menanyakan apakah kegiatan anaknya untuk belajar mengaji di lingkungan tempat tinggalnya menjadi terganggu atau. Tetapi, masalah itu dikembalikan lagi kepada kepribadian siswa itu sendiri.
Menurutnya, apabila di lingkungan tempat tinggal siswa tersebut dekat dengan masjid, kalau pribadi siswa tersebut tidak mau pasti tidak akan berangkat. Namun, jika pribadi siswa itu ada kesadaran untuk berangkat ke masjid, pasti siswa itu pun akan berangkat untuk mengaji.
Aning juga menjelaskan, apabila sekolah sudah siap dalam menjalankan Perpres tersebut bisa langsung melaporkan kepada Dinas Pendidikan setempat. Dalam hal ini, khususnya di lingkungan SMPN 1 Cijeungjing, seluruh orang tua siswa sudah mendukung semuanya, dan seluruh siswa pun sudah siap.
“Salah satu contoh, sekolah kami siap menerapkan Full Day Schooll, seperti saat ini setiap harinya selalu dilaksanakan membaca ayat suci Al-Qur’an. Kegiatan ini sudah kami laksanakan sejak tujuh tahun lalu. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pendidikan penguatan karakter siswa, yang diharapkan dengan membaca ayat suci Al-Qur’an karakter siswa dapat terbentuk,” ungkapnya.
Dengan begitu, maka seluruh siswa di SMPN 1 Cijeungjing harus dapat menghapal dengan baik. Dalam kegiatan ini, pihak sekolah juga melibatkan seluruh ulama di Kecamatan Cijeungjing yang selalu berpartisipasi dalam memberikan wejangan kepada seluruh siswa.
“Insya Alloh, di SMPN 1 Cijeungjing selalu membacakan Juz ‘Amma, Surat Waqi’ah dan surat Yassin. Seluruh siswa harus hapal. Serta setiap hari Kamis, sebanyak dua jam pelajaran seluruh siswa kami digembleng untuk bisa menghafakan ayat-ayat suci Al-Qur’an,” jelas Aning.
Tidak hanya itu, dalam proses belajar mengajar pun siswa putri dan siswa putra terpisah, jadi kelasnya tidak disatukan. Hal ini pun menjadi salah satu dalam pendidikan penguatan karakter siswa. Sehingga, seluruh siswa mempunyai tanggung jawab, terutama para siswa putra dalam setiap kegiatan mempunyai tanggung jawab.
Aning mencontohkan, dalam hal kebersihan, biasanya siswa pria setiap diberi tanggung jawab sangat kurang dipertanggungjawabkan. Tetapi kalau dipisah, siswa pria menjadi tanggung jawab sepenuhnya, termasuk dalam kegaiatan upacara yang digilir per kelas. (Tantan/R3/HR-Online)