Syukuran Waluya (Walungan nu Mawa Kaya) diisi dengan pembacaan do’a dan parade parahu yang dimulai dari Dermaga 1 Green Canyon. Photo: Asep Kartiwa/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Objek wisata Green Canyon di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menggelar syukuran Waluya (Walungan nu Mawa Kaya), Jum’at (29/09/2017). Dalam acara tersebut, sebanyak 80 armada perahu digratiskan untuk wisatawan dan warga setempat.
Syukuran Waluya diisi dengan pembacaan do’a dan parade parahu yang dimulai dari Dermaga 1 Green Canyon menju ke Dermaga 2 (Goa Green Canyon), Jembatan Gantung Batukaras, dan kembali berakhir di Dermaga 1 Green Canyon. Ratusan wisatawan dan warga setempat ikut serta dalam kegiatan itu.
Ketua pelaksana, Johardin Arif, yang juga Ketua Kompepar Green Canyon Pangandaran, mengatakan, kegiatan ini adalah sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah alam yang ada di Green Canyon.
“Kini banyak warga yang bisa terangkat taraf hidupnya, sebagai dampak dari wisata di Green Canyon. Sebagai rasa syukur, kami menghimbau semua kompenen wisata turut menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kenyamanan sehingga bisa jadi kenangan,” ucapnya, kepada HR Online, saat ditemui disela-sela acara.
Arif juga mengingatkan akan pentingnya memperhatikan dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup, khususnya di kawasan wisata Green Canyon. Salah satunya membuang sampah pada tempatnya, agar keberlangsungan wisata Green Canyon tetap terjaga.
Sementara itu, salah seorang wisatawan asal Belanda, Andrew Van Der Wijk, mengaku sangat terhibur dengan adanya parade perahu Green Canyon. Dia juga merasa senang bisa melihat pemandangan alam yang sangat bagus dan dapat bercakap-cakap dengan warga setempat, juga bisa menikmati seni tradisional.
“Tapi sayang sekali, air di Green Canyon sekarang tidak hijau seperti pada foto. Namun saya maklum karena ini alami, wajar sebab musim hujan mulai tiba,” kata Andrew.
Acara Syukuran Waluya itu dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, H. Undang Sohbarudin, yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. Dalam sambutannya dia berpesan bahwa kita harus mengubah paradigma.
“Yang sebelumnya sungai dibelakangi rumah, namun karena sekarang sungai sudah menjadi objek wisata maka beranda depan rumah sebaiknya mengahadap sungai. Dengan beranda depan menghadap ke sungai diharapkan tidak membuang limbah ke sungai,” tandas Kepala Dinas Pariwisata Pangandaran. (Askar/R3/HR-Online)