Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Dua Puskesmas megah setara dengan hotel bintang tiga dinyatakan sudah bisa beroperasi yang diresmikan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata didampingi Wakil Bupati H. Adang Hadari, Ketua DPRD H. Iwan M. Ridwan, anggota DPRD Jawa Barat Ijah Hartini, Rektor UNU Al Ghozali Cilacap, Unpas Bandung, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya serta para pejabat di lingkup Pemkab Pangandaran.
Perlu diketahui, Puskesmas Parigi dan Cikembulan yang diresmikan tersebut sudah dilengkapi ruang rawat inap, tempat tidur, kamar mandi di dalam yang juga semuanya dilengkapi AC.
Baca juga: Puskesmas Parigi Pangandaran Siap Melayani Penderita HIV/AIDS
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Ahmad Marzuki, mengatakan, pembangunan Puskesmas sudah sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 yang mana Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative.
Dari itu, Yani menyebutkan, kebijakan Pemkab Pangandaran membangun Puskesmas yang memadai dan nyaman serta tidak kumuh, bahkan sekelas hotel bintang 3 sangat diperlukan.
“Sebanyak sembilan Puskesmas tahun 2017 ini dibangun dengan menggunakan anggaran DAK bantuan keuangan propinsi dan juga APBD Kab Pangandaran. Akan tetapi saat ini yang sudah diresmikan dan bisa beroperasi melayani pasien baru dua Puskesmas, Parigi dan Puskesmas Cikembulan,” kata Yani kepada HR Online, Rabu (25/10/2017) lalu.
Ia menambahkan, di tahun 2017 ini sebanyak sembilan Puskesmas yang dibangun, di antaranya Puskesmas Cikembulan, Parigi, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran, Mangunjaya, Cimerak, Sidamulih dan Langkaplancar.
Baca juga: Tahun Ini, DPRD Pastikan Pelayanan Kesehatan di Pangandaran Lebih Baik
“Puskesmas di Kabupaten Pangandaran semuanya ada 15 unit, 6 Puskesmas dengan perawatan tanpa ruang inap dan 9 unit dengan perawatan ruang rawat inap. Mudah-mudahan derajat kesehatan masyarakat di Pangandaran meningkat,” pungkas Yani.
Sementara itu, Jeje Wiradinata mengatakan, upaya membangun fasilitas kesehatan berupa Puskesmas yang representatif harus dibarengi dengan peningkatan SDM guna memberikan pelayanan yang optimal, pelayanan harus ramah dengan senyum agar pasien bisa cepat sembut.
“Saya bangga mewakili masyarakat kita sudah biasa menggunakan AC, dan wajar kepada yang sakit diberikan fasilitas seperti di hotel. Pelayanan juga harus dengan senyum, ramah dan tidak judes dengan harapan mereka yang sakit bisa segera sembuh lagi,” ujar Jeje. (Mad/R6/HR-Online)
