Photo: Net/Ist
Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com),-
Kerupuk biasanya digoreng, namun pada jajanan khas Jawa Barat, yakni seblak, diolah dengan cara direbus. Cara tersebut mirip dengan kerupuk kulit yang diolah oleh orang Yogyakarta menjadi krecek.
Hal itu dikatakan Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah, seperti yang dilansir Health-Liputan6.com, belum lama ini. “Kerupuk yang diolah dengan cara direbus jadi enggak kriuk. Tapi enggak pernah dengar orang sakit gara-gara krecek,” ujarnya.
Hardinsyah juga menjelaskan, bahan dasar kerupuk berupa tepung tapioka, ditambah bumbu seperti garam, gula atau bawang putih dan udang atau ikan. Cuma ada yang menambahkan bleng atau boraks supaya lebih kenyal dan awet, padahal itu tidak disarankan.
Terkait adanya kasus anak yang alami peradangan usus buntu akibat mengonsumsi kerupuk kenyal dalam seblak, Hardinsyah, menyarankan kepada pemerintah atau Dinas Kesehatan setempat supaya menanyakan dimana anak biasa membeli seblak.
“Dinkes atau pemerintah setempat bisa bawa sampel ke laboratorium, sehingga dapat diketahui ada kandungan bahan berbahaya atau enggak,” kata Hardinsyah.
Mengutip laman pom.go.id, bleng adalah nama pasar untuk bahan kimia yang disebut dengan Boraks atau Natrium Tetraborat. Jadi, pemakaian boraks pada pangan dilarang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. (Eva/R3/HR-Online)