Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Tari ronggeng gunung yang merupakan salah satu kesenian khas Kabupaten Pangandaran menjadi dayak tarik sendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, tarian ini sudah menjadi lumrah disuguhkan dalam berbagai kegiatan di masyarakat maupun dalam acara pemerintah.
Asep Kartiwa, Kasi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, mengungkapkan, tari ronggeng gunung di Pangandaran saat ini sebagian sudah dikolaborasikan dengan tarian lain, yakni lumrah disebut tari ronggeng amen. Kendati sepintas hampir sama, namun ketukan serta tariannya tetap sama.
“Paling penting adalah tarian ronggeng gunung merupakan salah satu ikon Kabupaten Pangandaran. Kita juga masih ada tarian khas lainnya seperti tari badud, seni dedemit gorda asal Kalipucang yang disukai para wisatawan saat ke sini,” tegas Asep Kartiwa kepada Koran HR, Selasa (14/11/2017).
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Undang Sohbarudin melalui Kabid Kebudayaan Aceng Hasim, mengatakan, pihaknya dalam menyambut tahun baru 2018 nanti akan menggelar perhelatan akbar berupa tarian ronggeng gunung dengan peserta mencapai 2000 penari di Lapangan Katapang Doyong.
“Bahkan, agendanya ini akan masuk Rekor Muri dengan jumlah penari ronggeng terbanyak. Selain 2000 penari, kita juga akan menambah 18 penari lagi sebagai pemandu yang artinya jika ditotal penarinya mencapai 2018,” ujarnya.
Di lokasi terpisah, Endis, salah seorang Kepala Sekolah di Padaherang, menyebutkan tarian ronggeng sudah diajarkan ke siswa di sekolah dan juga disampaikan akan ada perhelatan akbar dalam menyambut tahun baru nanti. Kendati demikian, penari dalam jumlah yang fantastis tersebut akan didominasi para guru se Kabupaten Pangandaran mulai dari tingkat TK, SD, SMP maupun SMA. (Ntang/R6/Koran HR)