Bayi malang yang dibuang orang tuanya saat digendong istri Nasrudin, Ketua RW 03, Lingkungan Langen, Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Foto: Nanang Supendi/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Keberadaan bayi cantik yang dititipkan orang tuanya ke warung milik Kasim (46) yang kini dirawat keluarga Ketua RW 03 masih menjadi incaran warga untuk diadopsi. Bahkan, warga dari luar daerah rela mendatangi lokasi bayi dirawat demi bisa mengadopsinya.
Sebelumnya, bayi malang ini rencananya akan mendapatkan perawatan di panti asuhan Bandung sebagaimana arahan dari Dinsos Banjar Senin (06/11/2017) mendatang. Saat ini, bayi yang mendapatkan perawatan keluarga Ketua RW masih terus didatangi warga dari berbagai daerah, tiada lain menanyakan perihal adopsi bayi tersebut.
Nasrudin, mengaku kedatangan sejumlah warga dari luar daerah, seperti Pamarican Kabupaten Ciamis. Secara terang-terangan pasangan suami istri menanyakan status bayi itu dan berencana akan mengadopsinya. Lantaran sadar bayi itu sudah dirawat keluarga Ketua RW, pasangan suami istri yang mengaku belum dikaruniai momongan lagi itu hanya bisa melihat bayi cantik malang itu di dalam kamar.
“Mereka berdua mengaku akan mendatangi lokasi di manapun bila ada kabar bayi yang ditelantarkan. Pasalnya, mereka belum dikaruniai lagi momongan dan saat ini anaknya yang pertama sudah dewasa. Bahkan, mereka siap memberikan materi sebagai timbal baliknya hingga puluhan juta,” jelasnya kepada HR Online.
Meski tawaran itu cukup menggiurkan, Nasrudin tetap tidak menghiraukan tawaran tersebut dan akan tetap ingin merawat bayi tersebut oleh anaknya yang juga sudah 12 tahun tak juga dikaruniai momongan.
Nasrudin kembali bercerita, tamu yang datang bukan hanya pasutri asal Pamarican saja, akan tetapi dari daerah lain juga merengek-rengek ke dirinya demi mendapatkan bayi tersebut untuk diadopsi.
“Terus terang jadi pusing saya, banyak tamu datang ke rumah demi bisa membawa bayi ini untuk diadopsi,” pungkasnya.
Tak hanya Nasrudin, Debora, adik Kasim, yang awalnya merawat dan akan mengadopsinya juga menyebutkan hal senada. Tidak hanya dari wilayah Kota Banjar saja yang datang untuk mengadopsi, dari wilayah Jawa Tengah serta daerah lainnya juga berdatangan menanyakan status bayi tersebut sekaligus menyatakan kesiapan untuk mengadopsi.
“Walaupun saya sudah tidak merawatnya lagi, masih banyak juga yang datang ke rumah saya memohon untuk bisa mengadopsinya,” tuturnya. (Nanks/R6/HR-Online)