Remaja yang tengah mesum di kawasan Stadion Patroman, Kota Banjar, berhasil digerebek polisi dalam giat Operasi Bina Kusuma Lodaya 2017. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Minimnya lampu penerangan di kawasan Stadion Patroman, Kota Banjar, pada malam hari membuat suasana menjadi gelap gulita. Kondisi seperti itu dimanfaatkan oleh sejumlah pasangan remaja untuk berbuat mesum.
Lokasi stadion yang terletak di wilayah Lingkung Parunglesang, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar itu memang sudah lama tidak ada fasilitas lampu penerangan. Hal ini tentunya banyak disayangkan oleh warga.
Menurut Riyan (34), salah seorang warga Parunglesang, jika cuaca cerah, hampir setiap malam pasti banyak remaja yang mojok di tempat gelap tersebut. Bahkan menurutnya, para remaja yang masih rata-rata usia pelajar itu terkadang melakukan pesta miras dan mesum.
“Hampir setiap malam, apalagi kalau malam Minggu, pasti banyak remaja yang mojok di sini. Selain itu, mereka pun kerap mabok dan malakukan perbuatan yang tidak senonoh di tempat ini,” ujar Riyan, kepada Koran HR, Senin (20/11/2017) lalu.
Hal serupa dikatakan Dena (26), warga Banjar lainnya, bahwa dirinya bersama rekan-rekannya kerap menemukan para remaja yang sedang “indehoy” pada malam hari di belakang Stadion Patroman.
“Kami pernah memergoki dua pasang remaja yang sedang berpelukan di tempat gelap itu, kemudian kami usir dan mereka lari ke arah belakang Banjar Water Park,” kata Dena.
Praktek mesum yang kerap terjadi di belakang Stadion Patroman pun terbukti saat sejumlah petugas gabungan dari pihak kepolisian, TNI, Subdenpom dan Koramil melakukan kegiatan patroli malam pada hari Sabtu (18/11/2017) lalu, sekitar pukul 22.30 WIB.
Dalam kegiatan itu, petugas berhasil memergoki dan menangkap empat pasangan remaja yang tengah mesum di lokasi tersebut. Saat diamankan, mereka tidak bisa berkutik karena jalan di yang ada di kawasan itu sudah dikepung petugas.
Menurut Kasat Binmas Polresta Banjar, Iptu. Suharno, bahwa patroli digelar dalam rangka Operasi Bina Kusuma Lodaya 2017, dengan sasaran penyakit masyarakat dan kelompok anti sosial. Razia ini dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat.
“Masyarakat sudah sangat resah dengan praktek-praktek mesum yang dilakukan para oknum remaja ini, apalagi status mereka masih pelajar,” kata Suharno.
Empat pasangan remaja yang diketahui semuanya warga Banjar ini kemudian dibawa ke Mapolresta Banjar, untuk diberikan pengarahan dan pembinaan. Selanjutnya, petugas memanggil orang tua masing-masing.
“Kami juga menghimbau kepada para orang tua supaya mengawasi anak-anaknya dalam bergaul, sehingga anak tersebut tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif,” pungkasnya. (Hermanto/Koran HR)