Kamis, Mei 15, 2025
BerandaBerita PangandaranPertama Kali di Pangandaran, Sindangwangi Jadi Desa ODF

Pertama Kali di Pangandaran, Sindangwangi Jadi Desa ODF

Deklarasi Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran sebagai Desa ODF. Foto: Madlani/HR

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran ditetapkan satu-satunya desa di Pangandaran yang Open Defecation Free (ODF) atau  bebas buang air besar sembarangan.

Dalam deklarasi Desa ODF yang berlangsung di Aula Desa Sindangwangi, penyerahan sertifikat ODF langsung diberikan oleh Kabid Binkesmas Dinkes Kabupaten Pangandaran, Sobirin.

Selain itu, juga dilakukan penyerahan penyerahan tongkat estafet Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari Kepala Desa Sindangwangi ke empat desa binaan Puskesmas Sindangwangi, yakni Desa Ciganjeng, Desa Bojongsari, Desa Sukanagara, dan Desa Karangsari. Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan bersama atas nama masyarakat untuk komitmen sebagai Desa ODF.

Kepala Desa Sindangwangi, Kursin Kusnaedin, mengatakan, sebelum dilakukan pemicuan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas Sindangwangi, masyarakat pada umumnya masih membuang BAB sembarangan, seperti misalnya didaerah Dusun Kawarasan, Dusun Karanghonje Blok Petir, Dusun Balater, dan Dusun Sindangsari. Menurutnya, hampir di empat dusun tersebut masih membuang BAB-nya sembarangan.

“Setelah ada pemicuan hidup sehat dan STBM dari Puskesmas Sindangwangi dan bantuan pembuatan WC dari donatur, masyarakat ada perubahan pola buang air besarnya,” kata Kursin Kusnaedi pada Koran HR, Selasa (28/11/2017).

Kursin menambahkan, melalui kegiatan yang rutin dilaksanakan Puskesmas Sindangwangi, sedikit demi sedikit kesadaran masyarakatnya sudah meningkat, dan saat ini hampir sudah tidak ada lagi yang membuang BAB secara sembarangan, hingga dinobatkan sebagai desa ODF pertama di Kabupaten Pangandaran.

“Alhamdulillah Desa Sindangwangi sudah mendeklarasikan bersama masyarakat, bahwa Desa Sindangwangi sebagai desa ODF pertama di Kab Pangandaran. Ke depan, kita semua berharap jangan ada yang membuang BAB sembarangan lagi, ini demi menjaga kesehatan lingkungan,” pungkas Kursin Kusnaedi.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Sindangwangi, Ajang Jatnika, mengatakan, akan terus melakukan pemicuan kepada masyarakat agar mereka tergerak serta merubah prilaku yang awalnya BAB sembarangan berpindah ke tempat yang sudah disediakan.

“Perubahan sikap pentingnya kebiasaan buang BAB sembarangan ini, Puskesmas Sindangwangi memulainya dari bulan Februari dengan melakukan pemicuan, baik dari Dinkes maupun dari Puskesmas Sindangwangi sendiri. Dan Alhamdulillah masyarakat mendukungnya,” kata Ajang Jatnika kepada Koran HR.

Ajang berharap, ke depan ada proses tongkat estafet dari Desa Sindangwangi ke desa binaan Puskesmas Sindangwangi, yakni Desa Ciganjeng, Desa Bojongsari, Desa Sukanagara, dan Desa Karangsari.

“Tahun 2018 nanti, di wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi semua bebas dari BAB sembarangan, mengingat daerahnya yang masih tradisional, banyak kebon dan sungai. Kita terapkan sistem STBM yang tentunya dengan terlebih dahulu melakukan pemicuan kepada masyarakatnya. Dengan ini masyarakat akan terbebas dari segala macam penyakit yang penyebabnya berasal dari kotoran tersebut,” jelas Ajang Jatnika.

 

Di lokasi yang sama, Kabid Binkesmas Dinkes Pangandaran, Sobirin, mengatakan, bahwa Pemicuan STBM dimulai dari desa Sindangwangi yang mana kebetulan karakteristik daerahnya banyak terdapat kebon dan sungai. Sehingga, masyarakat dengan gampang dan asal membuang kotorannya. Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya untuk hidup sehat dengan pembiasaan yang sehat pula.

“Apa lah artinya usaha kami tanpa ada dukungan dari masyarakat. Alhamdulillah masyarakat Desa Sindangwangi mendukungnya. Berharap ke desa yang lain juga mengikutinya,” jelas Sobirin.

Sobirin menambahkan, deklarasi Desa ODF ini merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Pangandaran, khususnya Desa Sindangwangi, yang baru dideklarasikan sebagai Desa ODF, artinya  satu desa bebas dari BAB sembarangan.

“Mudah-mudahan Desa Sindangwangi mampu mempertahankannya,” pungkas Sobirin.

Dari pantauan Koran HR, dalam acara tersebut dihibur pertunjukan Wayang Golek yang berjudul Pemicuan STBM Desa Sindangwangi sebagai Desa ODF yang langsung didalangi oleh Ajat Jatnika. (Mad/R6/Koran HR)

Tol Cisumdawu KM 177

Pergerakan Tanah Ancam Jalan Tol Cisumdawu KM 177 dan 60 Rumah Warga di Sumedang

harapanrakyat.com,- Pergerakan tanah ancam Jalan Tol Cisumdawu KM 177 dan 60 rumah warga di Dusun Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa...
Pacar Baru Medina Zein, Ternyata Begini Awal Kedekatannya

Pacar Baru Medina Zein, Ternyata Begini Awal Kedekatannya

Pacar baru Medina Zein membuat netizen penasaran. Medina Zein sendiri memang baru memiliki pacar lagi setelah bercerai beberapa waktu lalu. Kini sang aktris Indonesia...
Paman Setubuhi Keponakan

Bejat, Paman Setubuhi Keponakan di Tasikmalaya karena Kesal Ibu Korban Cerewet

harapanrakyat.com,- Seorang paman setubuhi keponakan perempuan yang masih berusia 7 tahun di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Perbuatan bejat sang paman berinisial US...
Granat dan Peluru Aktif

Warga Panik Temukan Granat dan Peluru Aktif di Sumedang, Ini yang Dilakukan Petugas

harapanrakyat.com,- Warga Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mendadak tegang setelah seorang warga menemukan granat dan peluru aktif sebanyak 24 butir di...
Pemain Naturalisasi Baru

4 Pemain Naturalisasi Baru Ini Siap Jadi Kunci Masa Depan Timnas Indonesia

PSSI setidaknya sudah melakukan proses naturalisasi kepada pemain keturunan sebanyak 19 kali untuk memperkuat Timnas Indonesia. Saat ini ada 4 pemain naturalisasi baru yang...
Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak

Kasus Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak Harus Jadi Perhatian Serius Pemkot Banjar

harapanrakyat.com,- Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) PC PMII Kota Banjar, Jawa Barat, merespon terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di...