Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, saat memberikan bantuan kepada korban bencana, beberapa waktu lalu. Foto : Dok. Ani Supiani/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis melansir kerugian material akibat bencana yang melanda wilayah Kabupaten Ciamis sepanjang tahun 2016-2017. Total kerugian material tersebut mencapai sekitar Rp. 24 miliar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, saat ditemui Koran HR di ruang kerjanya, Selasa (05/12/2017), membenarkan jumlah kerugian material akibat bencana sepanjang dua tahun terakhir ini.
Ani menjelaskan, pada periode tahun 2016 tercatat sebanyak 184 rumah mengalami kerusakan berat, 202 rumah mengalami kerusakan sedang, 883 rumah mengalami kerusakan ringan, 72 rumah terancam dan 2495 rumah terendam.
Merujuk pada hasil rekapitulasi yang dilakukan BPBD Ciamis, Ani mengungkapkan, taksiran kerugian material akibat bencana di tahun 2016 mencapai Rp. 15 miliar, sedangkan pada tahun 2017, terhitung sampai Bulan Oktober 2017, kerugiannya mencapai Rp. 9 miliar.
“Dan dari dampak bencana sepanjang tahun 2017, terhitung mulai dari bulan Januari sampai Oktober 2017, kami mencatat rumah rusak berat mencapai 140 unit, rusak sedang 129 unit, rusak ringan 157 unit dan terancam 4 unit,” ungkapnya.
Menurut Ani, bencana yang terjadi selama kurun waktu tersebut diantaranya longsor mencapai 344 kasus, puting beliung 192 kasus, kebakaran 102 kasus, banjir 65 kasus, terkena petir 22 kasus, kekeringan 17 kasus, pergeseran tanah 11 kasus, dan gempa bumi 4 kasus.
Lebih lanjut, Ani menuturkan, daerah paling rawan terjadi bencana dinataranya wilayah Kecamatan Tambaksari, Banjaranyar, dan Purwadadi. Ketiga wilayah tersebut sampai saat sekarang rawan bencana alam seperti pergerakan tanah, banjir dan longsor.
Untuk mengantisipasi hal itu, Ani menegaskan, BPBD Kabupaten Ciamis menyiagakan sekitar 18 orang personil yang tergabung dalam Satuan Petugas (Satgas) tanggap bencana dan 5 orang petugas operator Pusdalop (pusat pengendalian operasional).
“Satgas tanggap bencana ini siaga selama 24 jam nonstop,” katanya.
Namun begitu, Ani mengimbau masyarakat Kabupaten Ciamis yang berada di daerah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan. Alasannya karena bencana alam tidak dapat diprediksi oleh siapapun. (Tan/Koran HR)