Aep Saepudin saat memanen ikan lele di kolamnya. Foto: Entang SR/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Bisnis di sektor perikanan memang tidak ada matinya, terlebih tingkat konsumsi ikan di masyarakat Indonesia yang masih cukup tinggi.
Melihat peluang tersebut, Aep Saefuloh, salah seorang warga Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran memanfaatkannya untuk budidaya ikan lele kampong atau lele lokal.
Menurutnya, sejak tiga tahun lalu, dirinya sudah hoby membudidayakan ikan di kolam yang ada di belakang rumahnya. Namun, lambat laun ia tertantang untuk serius dan menggeluti bisnis lele lokal.
“Modal awalnya saya cuma seadanya saja dan modal pengetahuan yang saya tekuni secara otodidak. Alhamdulillah saat ini budidaya ikan lele ini justru jadi mata pencaharian,” katanya kepada Koran HR, Selasa (05/12/2017) lalu.
Selama menekuni tiga tahun lamanya, kata Aep, bisnisnya terus berkembang. Bahkan, ia mengaku kewalahan menerima permintaan pasar yang begitu banyak. Saat ini saja, Aep memiliki 41 kolam dan 14 lokasi untuk pemikahan ikan lele lokal.
“Dalam sebulan, saya bisa menjual hingga 1 ton dengan harga perkilonya Rp. 35 ribu. Saat ini lele saya sudah masuk ke semua pasar yang ada di Pangandaran, Ciamis, Banjar maupun Jawa Tengah. Harapannya ada bantuan permodalan maupun penyuluhan dari pemerintah agar bisnis lele ini bisa berkembang lagi,” pungkasnya. (Ntang/Koran HR)