Kamis, Mei 29, 2025
BerandaBerita BanjarTanggul Jebol, Ratusan Hektar Sawah di Banjar Terendam Banjir

Tanggul Jebol, Ratusan Hektar Sawah di Banjar Terendam Banjir

Akibat tanggul jebol, ratusan hektare lahan pesawahan di perbatasan antara Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, dengan Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, terndam banjir. Photo: Muhafid/HR

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Tanggul sungai yang berada di perbatasan antara Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, dengan Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, sekitar bulan Maret 2017 lalu mengalami jebol lantaran adanya pengikisan tanah, seiring debit air sungai meningkat. Meski sebelumnya tanggul yang jebol itu sudah ditutup menggunakan karung tanah, namun kembali jebol dan menenggelamkan ratusan hektar areal sawah yang ada.

Saluran pembuangan yang dikenal Sungai Sukamelang tersebut merupakan salah satu jalur pembuangan air dari wilayah pegunungan di Kota Banjar. Selain kondisinya yang dangkal, pengikisan tanah menyebabkan jebolnya tanggul karena debit air meningkat di musim hujan.

Dari informasi yang dihimpun, kembali jebolnya penutup tanggul tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (18/12/2017), saat kondisi masih hujan. Sebelumnya, areal pesawahan yang ada di sekitar lokasi jebolnya tanggul tersebut masih normal, dan banyak tanaman padi baru berumur sekitar 1 bulan. Namun, setengah jam kemudian tanaman padi tersebut sudah tidak terlihat akibat diterjang banjir.

Aan, warga setempat, mengungkapkan, areal pesawahan yang kini diterjang banjir, tidak pernah tercatat riwayat terkena banjir besar seperti ini. Pasca tanggul jebol, para pemilik sawah merugi akibat banjir.

“Ini baru pertama kali banjir akibat tanggul jebol. Otomatis padi terendam, dan petani merugi,” katanya kepada Koran HR, Selasa (19/12/2017).

Aan menambahkan, penutup tanggul dari kantong tanah yang sebelumnya dipasang turut terbawa arus sungai yang begitu deras. Ia berharap, pemerintah melalui dinas terkait untuk segera memperbaiki tanggul agar masyarakat aman dan tidak merugi.

“Sekitar satu bulan lalu, alat berat akan diterjunkan ke lokasi tanggul. Namun karena ada musibah terperosok ke sungai, bahkan, evakuasi selama 1 hari, akhirnya penanggulangan tanggulnya batal dan hingga saat ini belum datang juga,” imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Nana, warga sekitar. Menurutnya, untuk menangani banjir selain tanggulnya dibenahi, adalah normalisasi saluran, baik di sungai yang mengalami pendangkalan maupun pada titik pertemuan beberapa sungai di wilayah Puloerang.

“Dulu sebelum di blok nyumbang diperbaiki, aliran sungai saat debit air meningkat bisa masuk ke pemukiman warga. Namun setelah diperbaiki, air sudah mendingan. Sayangnya, ketika debit air meningkat, justru kembali lagi dan berdampak banjir pada sawah.

“Kami harap pemerintah harus memberikan solusi tepat supaya banjir akibat saluran air yang tidak normal. Jika penanganannya setengah-setengah, maka kita yang jadi korbannya,” ujar Nana. (Muhafid/Koran-HR)

Tim Pangeran Biru

Badai Kepergian Pemain Melanda Persib Bandung, Kevin Ray Mendoza Ikut Tinggalkan Tim Pangeran Biru

Badai kepergian pemain melanda Persib Bandung. Usai Ciro Alves dan Nick Kuipers meninggalkan tim Pangeran Biru, kini giliran Kevin Ray Mendoza. Kontrak Kevin sendiri...
Kiper Termahal di Asia

Kiper Timnas Indonesia Masuk dalam Daftar 6 Kiper Termahal di Asia

Peran seorang kiper tak kalah penting dari posisi lainnya dalam dunia sepak bola. Perannya yang krusial membuat harga pasaran kiper pun melambung tinggi. Kiper...
Objek Wisata di Garut

Antisipasi Kecelakaan Wisatawan, Selama Libur Panjang Objek Wisata di Garut Dijaga Polisi

harapanrakyat.com,- Anggota Polres Garut, Polda Jabar, disebar untuk mengamankan sejumlah objek wisata di Garut selama libur panjang cuti bersama. Penyebaran personil polisi itu dilakukan...
Terduga Pelaku Premanisme

Satreskrim Polres Sumedang Tangkap 7 Orang Terduga Pelaku Premanisme

harapanrakyat.com,- Tujuh orang terduga pelaku premanisme ditangkap jajaran Satreskrim Polres Sumedang, Polda Jabar. Enam diantaranya merupakan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melakukan pemalakan dengan...
Rinneka Padjajaran

Rinneka Padjajaran, Panggung Ekspresi Budaya Mahasiswa FIB Unpad Hadirkan Sejarah dalam Teater

harapanrakyat.com,- Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran kembali menggelar Rinneka Padjajaran, sebuah program seni dan budaya yang kini memasuki edisi ke-8 sejak pertama kali...
Seekor Babi Hutan di Ciamis Bikin Geger, Masuk Rumah Hingga Serang Warga Sampai Masuk Klinik

Seekor Babi Hutan di Ciamis Bikin Geger, Masuk Rumah Hingga Serang Warga Sampai Masuk Klinik

harapanrakyat.com,- Seekor Babi hutan masuk ke pemukiman warga di Dusun Sindang  Kalangon, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis membuat heboh dan geger warga. Babi...