Deklarasi damai Kelompok Cipayung yang terdiri dari PMII, HMI dan GMNI Kota Banjar di Auditorium Kampus STISIP BP Banjar. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung, terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Banjar, menggelar Diskusi dan Deklarasi Pilkada Damai 2018 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Bina Putera Banjar, Selasa (30/01/2018).
Langkah para mahasiswa ini merupakan bagian dari menghadapi situasi politik di Kota Banjar, baik Pilwalkot maupun Pilgub 2018, yang semakin memanas. Pasalnya, tim dari masing-masing calon sudah bergerak aktif dan massif dalam menyiapkan berbagai instrumen politik dalam eskalasi yang besar.
Para mahasiswa Kelompok Cipayung ini yang juga masuk dalam Relawan Demokrasi Kota Banjar, mengajak kepada semua masyarakat Kota Banjar, khususnya di kalangan pemuda dan mahasiswa, untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas serta sukses dalam memilih pemimpin sesuai harapan masyarakat.
Ketua Relawan Demokrasi, Solihin, mengatakan, gerakan bersama tiga organisasi kemahasiswaan ini adalah bentuk upaya para mahasiswa memanfaatkan moment politik saat ini untuk meningkatkan literasi dalam berdemokrasi yang berkualitas.
Solihin menilai, kesan apatis masyarakat yang memutuskan untuk tidak memilih salah satu calon dalam Pilkada atau golput, perlu menjadi perhatian bersama. Pasalnya, golput bukan satu-satunya cara untuk mewujudkan tatanan pemerintahan yang baik, akan tetapi dengan memilih salah satu calon dapat membawa Kota Banjar lebih baik lagi.
“Selaku mahasiswa, kita terus berupaya untuk menjadi garda terdepan dalam netralitas di Pilkada ini bersama penyelenggara pemilu, baik itu KPUD maupun Panwaslu. Alhamdulillah kita sudah cukup lama melakukan diskusi langsung dengan masyarakat di berbagai titik untuk mendorong Pilkada yang berkualitas, dan menjaga kondusifitas masyarakat,” terang Solihin kepada Koran HR.
Di tempat yang sama, Ketua HMI Kota Banjar, Joko Nurhidayat, mengatakan, Kelompok Cipayung ini berkomitmen dengan penyelenggara Pemilu maupun lembaga-lembaga independen di Kota Banjar, untuk mewujudkan Pilkada 2018 yang damai dan berkualitas.
“Untuk itu, kita selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak, misal dengan TNI maupun Polri guna menjamin kondusifitas penyelenggaraan Pilkada ini. Sementara dengan masyarakat, kita terus melakukan upaya dengan mengajak mereka ikut berparstisipasi di Pilkada ini, bukan dengan cara golput,” terang Joko.
Hal senada diungkapkan Sirojul Muntaha, Ketua PC PMII Kota Banjar. Ia menilai, salah satu cara untuk mensukseskan Pilkada serentak yang berkualitas ini dengan cara menolak praktik-praktik vote buying, atau jual beli suara. Pasalnya, dengan praktik seperti itu justru akan merugikan masyarakat sendiri di kemudian hari.
“Selain itu, kita juga mendorong para tim dari masing-masing calon untuk tidak menggunakan cara-cara yang tidak bermoral, seperti memanfaatkan isu SARA, menggunakan fasilitas pemerintah untuk kampanye, atau cara lain yang jelas-jelas melanggar aturan di Pilkada ini,” imbuh Siroj.
Sementara itu, Ketua GMNI Kota Banjar, Solehan, menegaskan, Pilkada yang merupakan grand design pemerintah ini adalah dalam rangka penataan terhadap electoral system dan electoral proces agar lebih efisien dan efektif.
“Tentunya ini harus dijadikan kepentingan bersama dalam menjadikan Pilkada semakin berkualitas dan kondusif. Kita harap semua elemen bisa netral, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun dari mahasiswa,” pungkas Solehan. (Muhafid/Koran HR)