Tim Baguna PDI-P Kota Banjar saat mengevakuasi pohon tumbang di wilayah Langensari, Kota Banjar. Foto: Hermanto/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Pasca bencana angin puting beliung yang melanda wilayah Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Jum’at (2/2/2018) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Kota Banjar, Sabtu (3/2/2018) mengirimkan tim ke beberapa titik lokasi bencana. Tujuan kedatangan tim dari partai berlambang kepala banteng ini untuk membantu para korban angin puting beliung yang telah menyapu di wilayah timur Kota Banjar.
Ketua PDI-P Kota Banjar, Nana Suryana, mengatakan, bahwa pihaknya langsung menerjunkan tim untuk memangkas hingga menebang pohon-pohon yang rawan tumbang dengan menggunakan tiga buah alat chainsaw (gergaji mesin).
“Upaya ini dilakukan untuk mencegah pohon tumbang menimpa rumah dan fasilitas publik lainnya. Sebab, di daerah seperti Kecamatan Langensari ini adalah daerah paling rawan terkena angin puting beliung,” ujar Nana yang juga Calon Wakil Walikota Banjar dari paslon Asih Saenyana ini.
Nana menambahkan, pasca bencana dirinya lebih memilih kerja nyata daripada hanya melihat atau memantau saja. Ia langsung terjun ke lapangan bersama tim dan warga untuk mengevakuasi pohon-pohon yang sudah tumbang dan menimpa rumah.
“Kami tidak mau hanya melihat, namun kami langsung melakukan langkah kerja nyata dan berbaur dengan warga untuk mengevakuasi reruntuhan pohon yang menimpa rumah warga,” imbuh Nana yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Banjar ini.
Masih kata Nana, daerah yang paling banyak terkena bencana puting beliung yakni daerah Lingkungan Karangmencil dan Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari Kota Banjar.
“Di lingkungan ini sebanyak 45 rumah rusak akibat tertimpa pohon. Namun kerusakan tersebut tidak berat, dan hanya rusak genting atau atap-atapnya saja,” katanya.
Baguna tidak memangkas pohon-pohon yang sudah tumbang saja, melainkan pohon-pohon tinggi yang rawan tumbang seperti pohon kelapa, albasia, dan mangga pun ikut ditebang. Namun semua ini berdasarkan izin dari si pemilik pohon tersebut.
“Kami memangkas hingga melakukan penebangan pohon-pohon yang rawan tumbang, tapi semua itu atas permintaan warga terlebih sang pemilik pohon tersebut,” tuturnya. (Hermanto/R6/HR-Online)