Salah satu penampilan peserta lomba seni kreasi yang digelar melalui Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SD se-Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Photo: Edji Darsono/HR.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Untuk menggali potensi siswa serta melestarikan seni budaya, khususnya tarian tradisonal, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, digelar meriah di Aula PGRI, Senin (05/02/2018).
Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Rajadesa, Priatna, mengatakan, lomba seni kreasi tingkat SD ini merupakan program tahunan yang dilaksanakan pada semester kedua, yang meliputi berbagai macam mata lomba, salah satunya kreativitas seni tari.
“Tujuan dari festival kreasi tari selain merupakan ajang seleksi ke tingkat kabupaten, juga untuk meningkatkan rasa cinta tanah air yang berisi ke-bhinekaan dengan menghargai keberagaman dan multikultural, menggali potensi, mengembangkan serta melestarikan seni budaya, khususnya tari yang tersebar di seluruh wilayah NKRI,” terang Priatna, kepada HR Online.
Meski FLS2N tingkat kecamatan, namun untuk menjaga netralitas dan obyektifitas, maka yang bertindak sebagai jurinya diambil dari Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis.
Panitia FLS2N, H. Dedi, menambahkan, festival kreativitas tari merupakan ajang mata lomba yang cukup meriah. Sebab, tarian yang ditampilkan oleh setiap sekolah berkaitan erat dalam kehidupan masyarakat yang mengandung nilai-nilai religius, moral, serta nilai edukasi yang kaitannya dengan hubungan sesama manusia, Tuhan maupun alam sekitar.
“Beberapa nilai pendidikan karakter dalam tari memiliki kearifan lokal. Sebab, setiap daerah memiliki khasanah tari tradisi dengan berbagai keunikan yang menjadi ciri khas. Sehingga, dapat melahirkan akulturasi budaya sebagai wujud dari adanya keberagaman budaya yang ada di nusantara,” jelasnya.
Dedi menilai, kondisi ini menjadi modal positif untuk menambah wawasan peserta didik dalam berkarya tari. Sehingga bisa menghasilkan kreativitas siswa yang menggambarkan manusia Indonesia berdasarkan Pancasila.
Di tempat yang sama, Hermansyah, salah satu juri dalam kegiatan tersebut, menjelaskan, sebagai juri setidaknya ada empat aspek yang menjadi pengamatannya. Sebab, tarian.menganut pada Wirasa Wiraga Wirahma, baik dari gerak maupun musik.
“Dengan begitu, maka tarian akan memberikan nuansa yang sesuai dengan musik dan tarian yang ditampilkan. (Edji/R3/HR-Online)