Petani di Kabupaten Pangandaran saat ini sudah mulai panen padi. Dampak dari panen padi tampaknya mampu menekan harga gabah dan beras. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Memasuki musim panen tampaknya mampu menekan harga gabah kering siap giling dan beras di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, setelah sebelumnya mengalami lonjakan harga menyusul kenaikan harga secara nasional. Saat ini harga gabah mulai stabil atau di kisaran harga Rp. 5600 per kg setelah sebelumnya melonjak signifikan hingga mencapai Rp. 7000 per kg.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP), Kabupaten Pangandaran, Rusyana, membenarkan bahwa harga gabah di Kabupaten Pangandaran mulai stabil setelah memasuki musim panen padi. “Sekarang harganya sudah Rp.5.600 per kg dari sebelumnya melonjak hingga mencapai Rp. 7000 per kg,” kata Rusyana.
Rusyana menjelaskan, selain dipengaruhi perkembangan pasar secara nasional, kenaikan harga gabah dan beras pun dipicu dari kelangkaan pasokan lantaran beberapa bulan ke belakang masih memasuki musim tanam padi.
“Kenaikan harga gabah dan beras akibat rumus pasar. Kalau kebutuhan padi meningkat di saat pasokan menurun, dipastikan harganya akan melambung. Tetapi ketika kebutuhan padi dan pasokan minimalnya seimbang, dipastikan harga akan turun kembali,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil survey harga beras di pasaran Pangandaran, kini mengalami penurunan harga yang semula Rp.13.000 per kg sekarang menjadi Rp.8000 per kg. “Kalau harga gabah menurun, dipastikan harga beras pun ikut turun,” imbuhnya.
Rusyana pun optimis bahwa kebutuhan pangan di Kabupaten Pangandaran dalam beberapa bulan kedepan akan tetap stabil. Karena, menurutnya, setiap musim panen padi, Pangandaran selalu mengalami surplus beras rata-rata untuk kebutuhan 5,8 bulan kedepan. (Mad2/R2/HR-Online)