Salah satu pemuda tampak memacu sepeda motornya dengan gaya jumping di Jalan Raya Banjar-Langensari, tepatnya di Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Jalan Raya Banjar-Langensari, tepatnya di Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, kerap digunakan aksi balapan liar oleh sejumlah remaja. Aksi tersebut dikeluhkan para pengguna jalan karena khawatir memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Pantauan Koran HR di lokasi, aksi memacu kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi itu biasa dilakukan pada sore hari, saat kondisi lalu lintas cukup ramai. Meskipun kadang si pembalap itu tengah latihan seorang diri, namun melakukan aktifitas tersebut di jalanan umum tidak diperkenankan.
Masriah, salah seorang warga setempat, mengakatan, balap liar ataupun latihan balap motor yang kerap dilakukan pada sore hari oleh sekelompok pemuda di lokasi tersebut, dinilainya sangat membahayakan pengguna jalan lain. Pasalnya, kondisi jalanan yang ramai akan terganggu oleh adanya penggendara yang memacu motornya dengan kecepan tinggi.
“Kalau hampir terjadi kecelakaan pasti itu sering terdengar, terutama dari para pengguna jalan yang kadang menggerutu karena ada aksi balapan liar. Saya sendiri juga was-was lihatnya,” kata Masriah, kepada Koran HR, Senin (29/01/2018).
Guna memberikan rasa aman dan nyaman di lokasi yang cukup enak untuk berteduh itu, dirinya berharap petugas terkait melarang aktifitas balapan liar di jalanan umum. Bahkan, perlu dipertegas dengan adanya patroli dari pihak keamanan setempat.
“Seperti tidak ada lokasi lain saja untuk balapan, di sini kan bahaya. Atau hanya untuk pamer saja. Saya harap ini perlu menjadi perhatian bersama demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” harap Masriah.
Hal serupa diungkapkan Nasir, warga Banjar, yang mengaku sering melintasi jalur tersebut. Meski aktifitas balapan liar tidak tiap hari dilakukan, yakni sesuai kondisi cuaca, namun ia tetap menilai hal itu tidak sepatutnya dilakukan di jalan umum. Karena menurutnya, lokasi yang biasa digunakan untuk balapan di area Sport Center Langensari lebih memungkinkan daripada di jalanan umum.
“Memang bagus untuk mengasah kemampuan. Cuma sayang lokasinya yang tidak tepat. Kalau hanya untuk sekedar pamer kecepatan saja, mendingan di tempat lain saja, biar tidak mengganggu orang lain,” katanya.
Dirinya pun berharap kepada aparat terkait maupun masyarakat setempat, supaya berani menegur ataupun melarang aksi serupa demi keamanan dan kenyamanan. Selain itu, juga untuk menghindari kecelakaan, baik si pengemudi itu sendiri maupun pengguna jalan yang lain.
“Solusinya, ya tiap sore harus ada yang patroli atau mantau langsung. Minimalnya, masyarakat diajak untuk segera melaporkan kepada aparat terkait, jika balapan itu sedang berlangsung, bila tak berani menegurnya sendiri,” tandas Nasir. (Muhafid/Koran HR)