Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengatakan, saat ini banyak orang yang kaget dengan meningkatnya elektabilitas dirinya dalam bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres). Padahal, menurutnya, dirinya baru beberapa bulan menyatakan akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019.
“Dari sekian cawapres yang disurvei oleh beberapa lembaga independent, nama Muhaimin Iskandar terus melejit elekatabilitasnya dan kini berada di posisi pertama. Kemarin saja ditanya oleh sejumlah wartawan, katanya saya menggunakan konsultan politik apa sehingga bisa melesat elektabilitasnya. Saya jawab, konsultan politik saya adalah doa dan restu dari para ulama serta kyai yang terus mendoakan saya tanpa henti,” katanya saat memberikan sambuatan dalam acara safari politiknya, di Pondok Pesantren Al Ma’arif Bangunsirna, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (19/03/2018) malam.
Cak Imin pun meminta kepada para ulama, kyai dan santri di Kabupaten Ciamis untuk terus mendoakan dirinya agar dimudahkan, diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT setiap melakukan pengabdian terhadap bangsa dan Negara.
“Setiap doa seusai sholat atau dalam pengajian, mohon doakan saya agar dimudahkan dalam melakukan perjuangan untuk bangsa ini. Insyaallah dengan doa yang tulus dari semua, saya akan selalu mendapat lindungan dari Allah SWT, terutama dimudahkan jalan dari segala kesulitan, dijauhkan dari fitnah dan bisa menghadapi serta menjalani segala tantangan dan rintangan yang menghadang,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, sejumlah kyai dan ulama di Kabupaten Ciamis memberikan dukungan dan amanat kepada Cak Imin untuk maju pada Pilpres tahun 2019 mendatang. Dukungan dan amanat tersebut tertuang dalam sebuah pernyataan sikap yang dibacakan langsung oleh para ulama.
Sebelumnya, Cak Imin mengatakan, dirinya berniat maju di perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 setelah mendapat dorangan dari sejumlah ulama, kyai dan pondok pesantren. Menurutnya, sudah saatnya kalangan santri memimpin Indonesia. Karena dalam sejarah berdirinya republik Indonesia tak lepas dari peranan santri dan ulama yang berjuang bertaruh nyawa untuk merebut kemerdakaan dari tangan penjajah.
“Saya tidak ambisus, tetapi saya berambisi untuk memperbaiki bangsa ini. Saya tidak ambisius, tetapi saya berambisi memakmurkan rakyat Indonesia, khususnya para guru ngaji, ulama dan imam tajuk yang sudah berjuang untuk bangsa ini melalui pendidikan agama agar mendapat perhatian dari pemerintah. Saya tidak ambisius, tetapi saya ingin membuktikan bahwa santri bisa memperbaiki dan memajukan bangsa Indonesia,” tegasnya. (R2/HR-Online)