Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- PT Bangsa, perusahaan ternak ayam yang berada di Dusun Kidul, Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sudah dua tahun berjalan mengembangkan ternak Ayam Sentul Prima. Ayam Sentul Prima tentunya berbeda dengan Ayam Sentul biasanya. Karena Ayam Sentul Prima merupakan hasil perkawinan silang antara Ayam Sentul khas Ciamis dengan Ayam khas Malang Jawa Timur.
Baca juga: Rumah Makan di Ciamis Akan Diajak Promosikan Ayam Sentul
Bagian Teknik Produksi PT Bangsa, Somana, ketika ditemui HR Online, Minggu (01/04/2018), menjelaskan, perusahaannya merupakan cabang dari perusahaan ternak ayam di Malang Jawa Timur. Menurutnya, setelah bisnis peternakan Ayam Sentul khas Ciamis banyak diminati oleh para pebisnis ternak, kemudian perusahaannya melebarkan sayap usahanya ke Ciamis.
“Tapi kami mencoba melakukan perkawinan silang antara Ayam Sentul dengan Ayam jenis kampung dari Malang. Makanya, namanya pun jadi Ayam Sentul Prima. Kata Prima adalah akronim dari kata Priangan dan Malang. Yang artinya, perkawinan silang antara Ayam Sentul yang berasal dari wilayah Priangan (Ciamis) dan Ayam jenis kampung dari wilayah Malang,”terangnya.
Hasil dari perkawinan silang tersebut, kata Somana, ternyata berhasil mempercepat pertumbuhan ayam. Hanya butuh waktu 50 hari, tambah dia, bobot per ekor ayam Sentul Prima sudah mencapai 1 kg. “Ayam Sentul Prima ini masuk ke dalam jenis ayam kampung. Kalau memelihara ayam kampung kan paling cepat sekitar 3 sampai 4 bulan. Tetapi Ayam Sentul Prima ini tumbuhnya bisa lebih cepat,”ungkapnya.
Baca juga: Ini Strategi Disnak Bangkitkan Usaha Ternak Ayam Sentul di Ciamis
Sementara itu, berdasarkan cerita rakyat, ayam sentul merupakan peninggalan Satria Ciung Wanara. Sentul atau kecapi adalah nama buah berwarna abu-abu kekuning-kuningan. Dulu mudah dijumpai di sekitar Situs Karangkamulyan sebagai pusat Kerajaan Galuh Medangkamulyan. Ayam sentul dari Ciamis berkembang ke Banjar, Depok, Bekasi, Bogor, Tasikmalaya, Cirebon dan beberapa daerah lainnya di Jabar.
Ayam tersebut mulai dikenal warga Ciamis melalui penelitian Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi Bogor tahun 1990, masa Bupati Letkol Kavaleri H. Taufik Hidayat (alm) dan Kadisnak Ciamis, Ir. H Iman Nugraha. Keduanya menaruh perhatian serius pada pengembangan ayam kulawu dan memberi nama ayam sentul. Tahun 2004, Disnak Jabar menjaring ayam sentul dari sejumlah kelompok peternak ayam buras. Kemudian dikembangkan di Balai Penelitian Ternak Unggas (BPTU) Jatiwangi, sedangkan Pemkab Ciamis membentuk kelompok budidaya ayam sentul.
Baca juga: Disnak Dorong Berkembangnya Usaha Ternak Ayam Sentul di Ciamis
Pada tahun 2013, peternak ayam buras di Ciamis mencapai 16.250 orang, diantaranya 1.287 orang tergabung dalam kelompok. Dari sejumlah kelompok peternak itu hanya kelompok Silih Asih dan Punjul Jaya Kecamatan Panumbangan, Mustika Kecamatan Sukamantri, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kuntum Mekar, Maju Makmur di Kecamatan Rancah, Karomah Desa Cicapar Kecamatan Banjarsari dan kelompok Gemah Ripah Desa Sukajadi, Ciamis yang membudidayakan ayam buras sentul.
Pola pengembangan yang dilaksanakan di Barokah Abadi Farm, Dusun Karang, Kelurahan Ciamis, selain memproduksi bibit unggul untuk kelompok, perbanyakan pola kawin alam juga memanfaatkan teknologi insieminasi buatan (IB). (Edji/R2/HR-Online)