Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, menegaskan, apabila terdapat anggota kepolisian di wilayah Jawa Barat tidak netral atau mendukung salah satu pasangan calon di perhelatan Pilkada Serentak, dirinya meminta agar masyarakat untuk melaporkan hal tersebut kepada pihaknya. Penegasan itu menyusul adanya salah satu calon wakil gubernur Jabar yang merupakan mantan anggota kepolisian.
“Apabila bapak ibu menemukan anggota polisi tidak netral pada pelaksanaan Pilkada, tinggal laporkan saja kepada kami. Saya tidak peduli anggota polisi itu Kapolres atau Kapolsek. Siapapun yang melanggar, akan saya proses hukum tanpa pandang bulu. Karena saya sudah komitmen bahwa aparat kepolisian harus netral untuk menciptakan Pilkada Jabar kondusif,” katanya, saat menggelar kunjungan kerja di Mapolres Ciamis Rabu (11/04/2018).
Namun begitu, kata Kapolda, dirinya percaya netralitas anggota Polri di Jawa Barat tidak akan goyah, meski ada salah satu calon dari kalangan Polri yang maju di Pilgub Jabar. “Saya jamin, polisi di Jawa Barat akan bersikap professional pada pelaksanaan Pilkada. Karena mereka (polisi) tahu, apabila ada anggota kepolisian tidak netral, saya sudah komitmen akan menindak tegas tanpa pandang bulu,”ungkapnya.
Kapolda pun mengaku optimis Pilkada Serentak di Jawa Barat akan berjalan aman dan kondusif. “Untuk mewujudkan hal itu, kuncinya adalah penyelenggara dari mulai KPU, Panwaslu, termasuk aparat yang mengamankan Pilkada harus netral,”ujarnya.
Untuk pengamanan selama Pilkada, lanjut Kapolda, pihaknya sudah menyiapkan anggotanya di seluruh daerah di Jawa Barat, termasuk akan mendapat bantuan personil dari Kodam TNI.
Dalam kesempatan itupun, Kapolda mendeklarasi anti hoax bersama tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di Kabupaten Ciamis. Kapolda mengatakan, masyarakat harus berani menolak berita bohong yang kini marak terjadi, terutama di media sosial. “Masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat, sekarang sudah semakin cerdas menolak berita-berita bohong. Sikap itu tentunya membantu kami dalam menjaga kondusifitas demi mewujudkan kenyamanan dan ketentraman di tengah masyarakat,” ujarnya.
Kapolda menegaskan, pihaknya sudah melakukan tindakan tegas terhadap penyebar hoax dengan memberikan efek jera melalui proses hukum. Alhasil, aksi-aksi hoax terutama di media sosial kini sudah mulai berkurang. “Kami tentunya meminta bantuan kepada masyarakat untuk bersama-sama melawan berita hoax. Jangan mudah percaya apabila mendapat informasi yang sumbernya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. (Her/R2/HR-Online)