Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil, mengungkapkan, apabila dipercaya rakyat memimpin Jawa Barat, dirinya bersama Uu Ruzhanul Ulum akan menggulirkan program satu perusahaan satu desa. Artinya, di setiap wilayah desa di Jawa Barat, akan berdiri satu perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja.
“Program itu bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di Jawa Barat. Selain itu, juga untuk meminimalisir angka urbanisasi warga Jawa Barat merantau ke luar kota. Jadi, untuk mencari pekerjaan, tak perlu lagi pergi ke luar kota. Cukup bekerja di kampungnya saja sembari memberikan kontribusi untuk memajukan wilayah desanya,” ujarnya, saat menggelar jumpa pers, di salah satu hotel di Ciamis, usai melakukan kampanye di Kabupaten Ciamis, Selasa (03/04/2018).
Menurut Kang Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil—, selama ini banyak sekali warga Jawa Barat yang memutuskan pergi ke kota besar untuk mencari usaha atau pekerjaan. Hal itu mereka lakukan, karena di kampungnya memang minim lapangan kerja atau tidak ada usaha dan pekerjaan yang menjanjikan bagi hidupnya.
“Permasalahan di Jawa Barat saat ini adalah pengangguran lantaran minimnya lapangan kerja. Maka apabila program satu perusahan satu desa digulirkan dan pada pelaksanaannya berjalan dengan baik, tentu akan menjadi solusi dalam memecahkan masalah pengangguran,”jelasnya.
Tidak hanya di desa, lanjut Kang Emil, dirinya pun akan mendorong pesantren di Jawa Barat untuk bisa mencetak santri yang memiliki jiwa dan kemampuan berwirausaha. “Jadi, pesantren tidak hanya sebagai tempat memperdalam ilmu agama saja, tetapi juga bisa mencetak santri yang siap terjun ke dunia usaha. Dengan begitu, ketika santri lulus dari pesantren, sudah memiliki ilmu untuk mengembangkan usaha,” katanya.
Kang Emil juga mengatakan, pada setiap kampanye di berbagai daerah di Jawa Barat, dirinya pasti menemui atau berkumpul dengan para kyai dan ulama. Bahkan, tambah dia, pertama kali yang ditemui adalah kyai dan ulama. “ Tadi saya berkumpul dengan para kiyai dan ulama di Ciamis. Alasan saya selalu mendahulukan bertemu dengan kyai dan ulama tak lain sebagai bentuk penghormatan kepada jasa-jasanya dalam mencetak generasi berakhlakul karimah dan syiar untuk kemajuan agama Islam,” ungkapnya. (es/R2/HR-Online)