Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Bisnis rental atau jasa sewa kamera jenis DSLR di wilayah Kota Banjar cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, seiring dengan menggeliatnya media sosial serta trend traveling menjadi salah satu faktor bisnis ini menggiurkan.
Tak hanya itu, memegang kamera DSLR bagi sebagian kalangan seolah menjadi prestise atau gengsi tersendiri. Sehingga, foto-foto yang dihasilkan, bahkan hanya memakainya saja akan menambah nilai tersendiri di mata orang lain.
Kesempatan ini menjadi peluang tersendiri bagi sejumlah orang yang berpikir kreatif untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah melalui jasa sewa kamera DSLR.
Seperti yang dilakukan Heri (23), warga Dusun Sindangmulya, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Sejak 3 bulan terakhir, dengan bermodalkan 5 buah unit kamera DSLR serta kamera action, Heri hampir setiap weekend kebanjiran pesanan sewa kamera.
Heri menjelaskan, kegiatan bisnisnya itu berawal saat ia masih kuliah di Bandung dan menekuni pekerjaan sampingan berjualan berbagai jenis barang elektronik. Seperti handphone, kamera, serta barang lainnya.
Setelah tak lagi kuliah, Heri terbesit untuk mengembangkan jasa sewa kamera setelah melihat geliat perkembangan di wilayah Kota Banjar cukup tinggi. Sedangkan penyedia jasa sewa kamera tersebut belum begitu banyak.
“Sebelum saya fokus ke sini, saya bantu-bantu usaha kerupuk orang tua. Setelah kumpul modal untuk beli kamera, saya mulai memberanikan diri membuka jasa sewa ini,” ungkap Heri, kepada Koran HR, Selasa (01/05/2018).
Baca Juga : Pertamini Menjamur di Langensari Banjar, Kantor Kecamatan Tak Pernah Beri Izin
Syarat untuk Sewa Kamera
Ia menuturkan, pelanggannya rata-rata para remaja yang masih duduk di bangku sekolah tingkat SLTA, SMP, bahkan ada juga tingkat SD serta masyarakat biasa.
Dengan persyaratan identitas asli seperti KTP atau lainnya, penyewa bisa menggunakan kamera yang tersedia dengan sistem wakt. Mulai dari 2 jam hingga 24 jam dengan tarif yang terjangkau.
Selain itu, penyewa yang belum begitu bisa mengoperasikan kamera DSLR akan diberikan pelayanan pembelajaran singkat, agar dalam waktu sewa tersebut foto yang dihasilkan tidak sia-sia dan memuaskan.
“Kalau anak SMP kan banyak juga yang pinjam ke sini. Sebenarnya mereka hanya untuk hunting alakadarnya saja dan bergaya bisa dipotret memegang DSLR menggunakan handphone. Namun tetap saya ajari bagaimana menggunakannya dengan baik supaya hasilnya memuaskan,” tambah Heri.
Diskon untuk Member
Adapun pelayanan lainnya, ia juga memberikan diskon kepada member yang berlangganan dibuktikan kartu langganan yang mana ia cetak hanya 100 saja.
Perhitungannya, bila mencapai 10 persen dari jumlah member, maka akan diberikan diskon kepada siapa saja yang sudah menjadi member.
Kaitannya soal kerusakan, Heri mamaparkan, bila kerusakan setelah disewa masih kategori ringan, Heri bisa menanganinya sendiri. Berbeda jika kerusakan berat, maka akan dibagi dua dengan penyewa untuk service kamera tersebut.
“Saya juga ikut grup rental kamera se Priangan Timur. Jadi apabila ada sesuatu yang tidak sesuai, bisa melalui grup membahasnya. Seperti soal harga, sebisa mungkin tidak boleh melebihi standar. Jangan kurang dari harga yang ditentukan di wilayah tersebut,” kata Heri lagi.
Meskipun bisnis kamera DSLR cukup lumayan, namun Heri terus meningkatkan kewaspadaan dari hal-hal yang tidak ia inginkan. Seperti halnya penipuan serta tindakan kejahatan yang dapat merugikan bisnisnya itu.
“Untuk wilayah Banjar soal harga masih terbilang stabil. Yang repotnya itu, pemilik DSLR yang digunakan pribadi tapi disewakan dengan harga lebih murah. Bahkan selisihnya mencapai 40 persen, itu membuat usaha seperti saya ini goyang. Kendati demikian, kita terus melakukan edukasi serta pelayanan yang maksimal agar pelanggan tetap percaya,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)