Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Keberadaan batang tanaman mahoni ternyata yang dianggap sebagian orang adalah limbah ternyata dapat terbantahkan oleh salah satu warga Dusun Ciguha, Desa Campaka, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Tatang. Ia menyulapnya menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi setelah dipoles dengan jiwa seninya.
Menurut Tatang, kayu mahoni merupakan kayu dengan kualitas lumayan bagus, bahkan hampir seluruh bagian dari pohon tersebut bisa dimanfaatkan.
“Batangnya merupakan kayu yang harganya cukup mahal dan dapat digunakan sebagai bahan baku pintu dan furnitur rumah tangga lainnya. Itu kalau sudah dimanfaatkan dengan baik. Berbeda kalau seperti biasanya yang dianggap sebagai limbah atau sekedar kayu bakar saja,” kata Tatang kepada Koran HR, Selasa (22/05/2018).
Berawal dari banyaknya bonggol (pangkal) kayu mahoni di sekitar rumah yang kurang dimanfaatkan menjadi barang yang mahal, lanjut Tatang, ia berinisiatif memanfaatkannya dengan beberapa teman untuk membuat kerajinan berbahan kayu tersebut.
“Saya buat kayunya menjadi kursi, meja maupun furniture rumah tangga yang bernilai ekonomi tinggi. Dan Alhamdulillah bisa bermanfaat,” katanya.
Karena masih banyak masyarakat yang menganggap bonggol mahoni sebagai limbah, ia harap masyarakat melalui pemerintah bisa didorong untuk memanfaatkan bahan-bahan yang dianggap limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Mudah-mudahan konsep ini bisa diterima oleh masyarakat dan banyak yang memesan kerajinan ini,” pungkasnya. (Aceng/Koran HR)