Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemkot Banjar melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Banjar, mengalokasikan dana untuk lanjutan atau tahap dua pembangunan Rumah Sakit (RS) Type C (Pratama) yang berada di Kel. Muktisari Kec. Langensari.
Hal itu terungkap saat Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Banjar, saat melakukan sosialisasi di hadapan sekitar 30 orang perwakilan warga setempat, di Aula BPP, Rabu (09/05/2018).
“Pembangunan lanjutan RS Langensari ini dialokasikan 23 miliar dari APBD kota dan provinsi, dan segera awal bulan ini juga mulai pelaksanaanya,” kata Kabid Cipta Karya, Tantri.
Pihak ketiga yang kembali menjadi pemenang lelang, ungkap dia, adalah PT. Tunas. Untuk tahap keduanya ini akan mengerjakan finishing bangunan RS berlantai tiga itu serta kelengkapan lainnya seperti IPAL.
“Mohon dukungannya saja kepada segenap warga Kota Banjar, terkhusus warga Kec. Langensari. Semoga tidak ada kendala dan berjalan lancar hingga selesainya pembangunan RS itu,” ucapnya.
Sementara itu usai sosialisasi PT. Tunas, selaku pelaksana proyek berkumpul dan berdiskusi bersama seluruh anggota LPM Kel. Muktisari. Inti dari diskusi tersebut membicarakan suksesnya lanjutan pembangunan RS.
“Kami siap menerima masukan demi suksesnya lanjutan pembangunan RS. Jika ada warga sekitar yang membutuhkan sesuatu hal yang sekiranya bisa dibantu, kita bantu. Atau jika ada masalah apapun, mari kita cari solusi bersama,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, mulai besok hari akan langsung mulai kerja, dengan terlebih dahulu melakukan pemberesan area dalam dan luar bangunan, setelah ditinggalnya beberapa bulan dari pekerjaan tahap pertama lalu.
“Besok, kita sudah mulai kerja, dan hari ini pun akan meninjau ke lokasi proyek untuk melihat apa yang mesti dipersiapkan, terutama dalam membereskan area bangunan dan menata kembali direksi keet,” ucapnya.
Ketua LPM Muktisari, Jejep mengatakan, pihaknya dan warga sekitar lokasi proyek tak bisa dianggapnya hanya sebagai penjaga-penjaga yang tak jelas dalam pelaksanaan pembangunan RS.
“Kami selaku warga sekitar jangan dijadikan seolah penjaga-penjaga yang tak jelas dan tak karuan dalam proses pelaksanaan lanjutan pembangunan RS nantinya. Mesti pemberdayaan tenaga kerja yang optimal bagi warga disini,” pintanya. (Nanks/R5/HR-Online)