Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Budayawan yang juga Raja Galuh, Rd. Rasich Hanif Radinal, mengatakan, pihaknya tidak mau menanggapi terkait polemik penobatan Raja Galuh. Menurutnya, setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing dan itu sah-sah saja.
“Yang pasti, apa yang kami lakukan untuk kebaikan dalam rangka pelestarian budaya dan mengangkat kearifan lokal. Adapun muncul pendapat lain, itu silahkan saja. Kami tetap lurus dengan tujuan kami,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (31/07/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, Hanif mengatakan, meski penobatan pimpinan budaya bernama raja, tetapi bukan seperti raja-raja yang memiliki kekuasan dan tahta. Menurutnya, Raja hanya sebuah istilah saja yang mengambil dari adat budaya. “Raja yang dimaksud kami hanyalah seorang pimpinan dari para budayawan yang ingin melestarikan budayanya,” katanya.
Terkait dirinya yang terpilih sebagai Raja Galuh, kata Hanif, itupun dari desakan tokoh budaya dari seluruh kabuyutan. Dirinya, tambah dia, awalnya tidak bersedia ditunjuk sebagai Raja Galuh, karena merasa belum layak.
“Meski saya sebagai keturunan Raja Galuh, tapi merasa belum layak. Makanya, saya sempat menolak dan meminta diserahkan kepada keturunan Raja Galuh lainnya yang lebih layak. Tetapi, para budayawan dari mayoritas kabuyutan terus mendesak saya. Ketika desakan itu saya rasakan sebagai amanah, baru saya bersedia,” ujarnya.
Menurut Hanif, agenda penobatan Raja Galuh ini sudah jelas, yakni sebuah perkumpulan budayawan yang ingin melestarikan dan mengangkat budaya serta kearifan lokal mengenai Kegaluhan. “Agenda kami banyak, diantaranya ingin meluruskan beberapa sejarah Galuh yang dianggap melenceng, mendata seluruh situs peninggalan kerajaan Galuh dan ingin mengenalkan budaya Galuh ke tingkat nasional dan internasional,” katanya.
Hanif pun mengatakan, pihaknya bersedia untuk duduk bersama dengan pihak yang mempertanyakan terkait penobatan Raja Galuh ini. “Namun, sebelum acara penobatan Raja Galuh dilakukan, kami dari Galuh Sadulur sudah menemui seluruh tokoh, budayawan dan pemerintahan daerah. Dalam pertemuan itu kami jelaskan maksud dan tujuan adanya penobatan ini. Namun, apabila ada pihak yang mempertanyakan, kami siap untuk duduk bersama. Karena kami pun butuh masukan dari berbagai pihak,” pungkasnya. (Bgj/Koran-HR)
Berita Terkait
Polemik Penobatan Raja Galuh di Ciamis, Prof Sobana,”Masa Raja Dipilih Oleh Kabuyutan,”
Khawatir Rusak Tatanan Sejarah, DPRD Ciamis Pertanyakan Penobatan Raja Galuh
Penobatan Raja Galuh Dipertanyakan DPRD Ciamis, Begini Penjelasan Hanif Radinal