Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com),- Saat ini masyarakat sedang dihebohkan adanya kopi instan yang terbakar. Sebetulnya bukan kali pertama terjadi di Indonesia ada makanan menyala saat dibakar.
Sebelumnya sempat heboh juga ada biscuit, kerupuk, bihun, serta makanan olahan lain yang bisa terbakar. Sebetulnya hal ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat, tetapi efek sampingnya adalah heboh dan ketakutan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (30/09/2018), hampir semua makanan yang beredar di pasaran memakai bahan zat kimia sintetis, dengan tujuan untuk memanjangkan umur simpan, masa pakai, serta tampilan produk.
Penambahan zat ini tentunya bukan untuk mengubah kandungan dalam produk hingga dikonsumsi manusia. Karena, zat yang digunakan umumnya memang tidak menyebabkan infeksi maupun korban jiwa.
Penting pula untuk dicatat, bahwa minuman atau makanan menyala saat dibakar, tidak serta-merta menunjukkan adanya kandungan tertentu di dalamnya. Butuh pengujian lebih lanjut di laboratorium guna memastikan kandungan lainnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, menegaskan, minuman maupun makanan apapun yang menandung rantai karbon, berpori, serta punya kadar air rendah pasti akan menyala saat disulut api.
Bukan cuma kopi instan, makanan seperti kerupuk yang terbuat dari 75 persen tapioca, juga akan beraksi menjadi karbon ketika dibakar. Apalagi jika kerupuknya digoreng dengan minyak.
Selain kopi dan kerupuk, sempat juga beredar hoax mengenai biscuit mengandung lilin yang menyala ketika dibakar. Padahal, biscuit tersebut menyala saat dibakar lantaran mengandung pati yang tersusun, diantaranya dari unsure karbon.
Kemudian, ada juga mi instan yang sama halnya seperti kopi instan disebut mengandung bahan berbahaya, sebab ketika dibakar menyala. Padahal, mi instan menyala saat dibakar karena terbuat dari tepung, sama seperti bihun.
Pernah heboh pula tentang gorengan mengandung plastic. Sebetulnya plastic merupakan polimer yang sulit larut dalam minyak panas sekalipun. Jadi, terbakarnya gorengan saat disulut api lebih dimungkinkan karena minyaknya. (Eva/R3/HR-Online)