Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Warga Dusun Sindanghilir, Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, sudah lama mengalami kesulitan air bersih. Selain karena dampak musim kemarau, kesulitan yang dialami warga juga diduga kuat akibat salah urus terhadap layanan dan fasilitas penyediaan air minum.
Yuyum, warga RT 07 RW 10, ketika ditemui Koran HR, Selasa (18/09/2018), membenarkan kesulitan yang dialami warga untuk mendapatkan air bersih. Menurut dia, selama ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari, sebagian warga terpaksa meminta air kepada warga yang memiliki sumur.
“Sedangkan untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci dan kakus), warga terpaksa pergi ke sumber air di desa tetangga, dengan jarak tempuh mencapai lebih dari 400 meter,” katanya.
Tuti, warga lainnya, ketika ditemui Koran HR, Selasa (18/09/2018), mengaku sangat merasakan dampak buruk dari kesulitan air bersih. Tuti juga mempersoalkan layanan dan fasilitas penyediaan air minum yang tidak pernah beroperasi selama hampir lima tahun.
“Fasilitas baknya ada, tapi tidak pernah terisi air, meskipun pada saat musim hujan,” katanya.
Kepala Desa Cipaku, Juhana, ketika dihubungi lewat telepon selulernya, Selasa (18/09/2018), mengatakan, meski (sumber) debit air menurun, tapi layanan dan fasilitas penyediaan air minum ataupun air bersih sebetulnya masih ada (beroperasi).
“Untuk memenuhi kebutuhan air ke setiap lingkungan atau untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, pendistribusian air dilakukan secara bergilir,” katanya.
Dari pantauan Koran HR, kesulitan air bersih yang dialami warga Cipaku Ciamis tidak terlepas dari ketersediaan layanan dan fasilitas penyediaan air minum. Tapi, program yang diharapkan bisa menunjang pemenuhan kebutuhan air justru tidak berjalan maksimal.
Padahal, air dari hulu atau sumber air masih mengalir ke fasilitas penyediaan air minum yang dikelola pemerintah desa. Untuk mengatasi debit air yang menurun, pengelola seharusnya menjawalkan pendistribusian air ke setiap lingkungan. (Dji/Koran HR)