Rabu, Juni 11, 2025
BerandaBerita BanjarTradisi ‘Abid-abidan’ Semarakkan Peringatan Maulid Nabi di Banjar

Tradisi ‘Abid-abidan’ Semarakkan Peringatan Maulid Nabi di Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang disebut Maulid Nabi, selalu dinanti oleh sebagian umat Muslim, terutama di Indonesia. Peringatan yang jatuh pada Bulan Robiul Awal pada kalender hijriyah ini seringkali dimeriahkan dengan berbagai tradisi yang sangat beragam, seperti halnya Abid-abidan, sesuai dengan kebiasaan yang dijalankan masyarakat sejak dulu.

Seperti halnya di wilayah Kota Banjar, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh masyarakat di tiap-tiap mushola ataupun masjid sangat beragam, baik dengan membacakan Al Barzanji, Tabligh, Tahlil, Khataman Al Qur’an. Bahkan mengkombinasikan berbagai kegiatan dalam satu acara hingga menyedot perhatian banyak orang.

Sementara itu, di wilayah Kecamatan Langensari, pada setiap peringatan Maulid Nabi maupun Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW memiliki keunikan sendiri, yakni adanya pawai ta’aruf pada malam hari untuk mengawal para peserta Khotmil Qur’an yang menggunakan kuda, diiringi alunan musik drum band serta pawai obor dan abid-abidan.

Perlu diketahui bahwa tradisi abid sangat melekat bagi masyarakat di wilayah Banyumas, Cilacap, dan sebagian Kota Banjar maupun Ciamis sejak dulu. Tradisi ini biasa digelar saat ada hajatan sunatan, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Malam Takbir, maupun kegiatan hari-hari besar lainnya. Abid sendiri merupakan permainan tongkat berapi yang ujungnya diberi potongan karung goni, dan sudah direndam dalam minyak tanah selama beberapa jam.

Kodiran, salah satu pemain Abid, mengatakan, permainan abid di wilayah Kota Banjar terbilang sering dilaksanakan hanya di wilayah Kecamatan Langensari saja, yakni di Kelurahan Bojongkantong, Desa Kujangsari dan Desa Rejasari. Meskipun harga minyak tanah dari waktu ke waktu sangat mahal, namun tradisi yang sudah turun temurun itu tetap saja berjalan.

“Kita tahu sendiri di Bojongkantong dan Kujangsari sampai saat ini masih lestari. Mungkin beda lagi dengan daerah lain yang kini sudah semakin jarang menggelar pawai yang disertai abid. Bisa juga karena minyak tanah mahal dan pemainnya juga semakin sedikit,” terangnya, kepada Koran HR, Selasa (20/11/2018).

Menurut Kodiran, saat ini permainan abid didominasi oleh kalangan tua saja, dan untuk pemudanya terbilang sedikit. Kondisi itu juga bukan tanpa alasan, karena semakin berkurangnya masyarakat di tiap mushola maupun masjid yang sengaja menggelar kegiatan tersebut. Selain itu, mahalnya minyak tanah juga menjadi alasan semakin punahnya tradisi abid-abidan.

“Sekali jalan untuk 7 pemain abid, bisa habis sekitar 100 liter minyak tanah, itu pun kalau ada atraksi. Tapi kalau tidak ada atraksi, bisa kurang dari 100 liter, yang mana saat ini harga 1 liter minyak tanah bisa sampai Rp16 ribu. Jadi sangat logis bila abid-abidan sekarang semakin menurun,” jelas Kodiran.

Udin, salah seorang warga Langensari, mengatakan, tradisi abid-abidan memang menjadi daya tarik sendiri bagi warga. Pasalnya, selain atraksi memutarkan tongkat berapi itu menarik, juga sangat menghibur bagi warga dari berbagai kalangan, baik anak-anak, dewasa maupun kalangan orang tua.

“Mudah-mudahan saja tradisi abid-abidan di sini tetap lestari, meskipun kondisinya semakin sulit,” harap Udin. (Muhafid/Koran HR)

COLORFUL EVOL X15 XS, Laptop Gaming Kencang dengan Harga Masuk Akal

COLORFUL EVOL X15 XS, Laptop Gaming Kencang dengan Harga Masuk Akal

COLORFUL EVOL X15 XS hadir sebagai solusi untuk para gamer dan kreator yang ingin laptop gaming kencang tanpa harus menghabiskan budget terlalu besar. Brand...
Filosofi Surjan Jogja Beserta Makna dan Sejarahnya

Filosofi Surjan Jogja Beserta Makna dan Sejarahnya

Filosofi surjan Jogja sebenarnya cukup mendalam sehingga bukan menjadikannya sebagai pakaian biasa tanpa makna. Surjan sendiri merupakan sebuah pakaian adat di wilayah Yogyakarta dan...
Tim Penanganan JAI

Tim Penanganan JAI Kota Banjar Pasang Banner Keputusan Wali Kota

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, melalui Tim Penanganan JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia) mengembalikan status quo tempat peribadatan Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang berada di...
Bupati Citra Pitriyami

Gubernur Jabar Sebut Pangandaran Setengah Sekarat, Bupati Citra Pitriyami: Motivasi untuk Pangandaran Bangkit

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, menanggapi candaan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang viral di media sosial karena menyebutkan bahwa Kabupaten Pangandaran adalah kabupaten...
Kedekatan Sarwendah dan Giorgio Antonio, Terciduk Nonton Bareng

Kedekatan Sarwendah dan Giorgio Antonio, Terciduk Nonton Bareng

Sarwendah dan Giorgio Antonio sedang jadi sorotan publik. Hal ini karena keduanya sering terlihat bersama di dalam media sosial. Publik pun berspekulasi bahwa keduanya...
Pelaku Usaha di Banjar Diimbau Urus NIB, Termasuk Penerima Modal Usaha Program Berdaya

Pelaku Usaha di Banjar Diimbau Urus NIB, Termasuk Penerima Modal Usaha Program Berdaya

harapanrakyat.com,- Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banjar, Jawa Barat mendorong pelaku usaha untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bentuk legalitas...