Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Sejumlah tempat umum di wilayah Kota Banjar masih menjadi lokasi yang empuk sebagai tempat berkumpul para remaja. Tak sekedar itu saja, mereka juga memanfaatkannya untuk menenggak puluhan obat batuk merek Komix agar bisa memberikan efek mabuk setelah mengonsumsinya dalam jumlah banyak, dan bungkus komix bekas mereka sangat mudah dijumpai, terutama di sejumlah tempat umum yang ada di Banjar.
Seperti halnya di wilayah Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, tepatnya di sekitar Jalan Banjar-Langensari, puluhan bungkus bekas obat batuk tersebut tak sulit untuk dijumpai. Karena, selain berserakan di semak-semak bawah pohon, juga sangat mudah ditemui di sawah maupun di pinggir jalan.
Menurut Sum, salah seorang warga setempat, awalnya dirinya merasa heran dengan banyaknya bungkus bekas obat batuk tersebut yang berserakan, apalagi di pagi hari. Karena, dirinya tidak tahu untuk apa obat batuk dikonsumsi sebanyak itu.
Namun, setelah dikasih penjelasan oleh warga lain bahwa mengkonsumsi obat batuk Komix dalam jumlah banyak dapat menimbulkan efek memabukkan.
“Saya sering lihat banyak sekali bungkus obat batuk ini berserakan di bawah pohon, saluran air, di sawah, maupun di sekitar warung yang di pinggir jalan ini. Kadang saya kumpulkan lalu dibakar dengan sampah lainnya,” tutur Sum, kepada Koran HR, Selasa (27/11/2018).
Banyak Bungkus Komix Bekas Ditemukan di Langensari Kota Banjar
Meski ia tidak tahu persis siapa yang mengkonsumsinya, tapi Sum mengaku kerap melihat anak-anak usia remaja nongkrong di sekitar jalan tersebut. Ia menduga, para remaja itu tidak hanya nongkrong saja, namun juga memanfaatkan kesempatan untuk melakukan hal-hal negatif.
“Kalau siang sampai sore hari tidak terlalu kelihatan, tapi kalau malam hari, jelas mereka melakukan itu. Tak hanya bungkus Komix saja, plastik bekas miras jenis ciu yang dioplos dengan ale-ale atau sejenisnya, juga sering dijumpai. Saya harap ada ketegasan atau aturan agar hal-hal semacam ini bisa diminimalisir,” tandas Sum.
Hal serupa juga dikatakan Siran, warga lainnya, bahwa perilaku remaja semakin ke sini semakin aneh. Ada yang mabuk dengan menghirup lem, mengkonsumsi obat batuk Komix dalam jumlah banyak, hingga meminum air rebusan pembalut. Ia menilai, prilaku seperti itu perlu menjadi perhatian bersama agar generasi muda mentalnya tidak rusak.
“Banyak sekali tempat-tempat umum yang digunakan untuk hal-hal negatif seperti itu, dan saya herannya masih ada saja warung atau toko yang menjual obat batuk tersebut dalam jumlah banyak. Ini seharusnya bisa diantisipasi dan diperhatikan oleh semua pihak,” tegasnya. (Muhafid/Koran HR)