Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Jumlah anggota pertahanan sipil (Hansip) atau disebut juga pelindung masyarakat (Linmas) di setiap desa saat ini masih minim. Hal itu salah satunya disebabkan karena regenerasi hansip hampir tidak ada.
Idealnya, jumlah Hansip di setiap desa di Kabupaten Ciamis paling sedikit 15 orang. Faktanya, saat ini setiap desa hanya mempunyai sekitar 10 orang personil Hansip.
Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ciamis, Dedi Iwa Saputra, Jum`at (15/02/2019), mengakui jumlah Hansip di Kabupaten Ciamis saat ini masih kurang. Terlebih, personil Hansip sekarang lebih didominasi lanjut usia (Lansia).
“Karena bukan profesi, regenerasi Linmas hampir tidak ada. Mayoritas personil yang menjadi Hansip dari kalangan lanjut usia. Mereka merupakan relawan dari masyarakat yang mau bekerja secara ikhlas,” katanya.
Meski begitu, Dedi menutukan, personil Hansip binaan Satpol PP dijamin mampu melaksanakan tugas yang ada di desa, termasuk tugas pengamanan pada momen Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019.
Dedi menyebutkan, menghadapi Pileg dan Pilpres 2019, pihaknya melibatkan sebanyak 2.650 personil Hansip. Ke 2.650 personil tersebut sudah diberi pelatihan dan pembekalan untuk membantu melaksanakan pengamanan Pemilu 2019.
“Personil Hansip ini akan bertugas di 256 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis. Dimana setiap desa, terdapat 10 orang personil Hansip. Ketika ada insiden terkait pengamanan, mereka akan langsung berkordinasi dengan pihak kepolisian,” katanya. Menurut Dedi, personil Hansip bertugas pemantauan, pengamanan serta distribusi logistik Pemilu. Selama pelaksanan tersebut, personil Hansip akan diberi honorarium sebesar Rp. 300 ribu untuk tiga hari. (Deni/R4/HR-Online)