Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),– Berbeda dengan sekolah lainnya yang pelaksanaan ujian sekolah telah menggunakan sistem komputer, di SMA Negeri 1 Pangandaran, ujian sekolah masih dilakukan secara manual, yakni soal ujian masih ditulis dalam kertas, dan peserta ujian sekolah mengisinya dengan pensil.
Diakui oleh Undang Koswara, Kepala Sekolah SMA 1 Negeri Pangandaran, sekolah masih kekurangan komputer, sehingga apabila ujian sekolah dipaksakan dengan menggunakan komputer yang ada saat ini, terpaksa pelaksanaannya harus dibagi menjadi 3 sesi.
“Ujiannya bisa bisa sampai larut malam, jika ada tiga sesi begitu,” kata Undang pada HR Online, Kamis (21/3/2019).
Menurut Undang, ujian sekolah untuk tingkat SMA di Kabupaten Pangandaran sendiri akan digelar selama 8 hari ke depan, dengan jumlah peserta sebanyak 458 siswa. Ke-458 siswa yang mengikuti ujian sekolah ini akan dibagi dalam 24 ruangan.
Lebih lanjut Undang menerangkan ada 15 mata pelajaran yang diujikan. Dalam sehari siswa peserta ujian akan mengisi dua mata pelajaran saja. Soal-soal dalam satu mata pelajaran tersebut harus diisi siswa dalam waktu dua jam. Pada tanggal 26 Maret 2019, hari terakhir pelaksanaan ujian sekolah di SMA 1 Pangandaran, kata Undang, hanya akan diisi satu mata pelajaran saja.
“Pemeriksaan hasil ujiannya nanti dilakukan dalam satu waktu dengan sistem pemeriksaan silang,” terang Undang.
Undang menambahkan, walaupun soal ujian dituangkan dalam kertas seperti ujian yang selama ini sudah lama berjalan, namun kerahasiaannya tetap dijamin.
“Kertasnya juga dijamin mulus, tidak akan ada kerusakan mengingat kualitas kertas yang digunakan merupakan kertas yang berkualitas bagus,” tegasnya. (Ntang/R7/HR-Online)