Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com)– Terkait isu people power yang menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Pemilu 2019, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pangandaran, KH. Otong Aminudin mengatakan, people power bukan cara santun dan beradab.
“Pemilu 2019 yang telah dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran pada 17 April 2019 lalu berjalan dengan lancar dan damai,” katanya.
Oleh sebab itu, KH. Otong menegaskan, tidak mungkin jika masyarakat Pangandaran terpancing isu people power tadi, terlebih lagi saat ini Pangandaran terlihat aman, tidak terlihat ada pergerakan yang mencuat atau mengerucut pada pergerakan people power tersebut.
“Kita mengimbau pada semua pihak untuk tidak terpengaruh dan tidak terpancing oleh isu-isu yang akan menggoyahkan kesatuan dan keutuhan bangsa, apalagi hanya dengan keinginan kepentingan kekuasaan pribadi. Lebih baik di bulan puasa yang penuh berkah ini manfaatkan dengan sebaik-baiknya, kita isi dengan hal-hal kebaikan,” ungkapnya saat ditemui HR Online, Jum’at (17/5/2019).
Lebih lanjut KH. Otong Aminudin berpendapat, sebagai umat maupun bangsa yang beradab tidak mesti menyelesaikan masalah tersebut dengan people power atau pergerakan massa. Menurutnya, masih banyak cara yang lebih santun dan beradab.
“Memang pada zaman demokrasi seperti sekarang ini tidak ada yang melarang menyampaikan pendapat di muka umum yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan, namun tidak dengan cara-cara anarkis,” pungkas ketua MUI Pangandaran tersebut. (Madlani/R7/HR-Online)