Selasa, Maret 25, 2025
BerandaBerita PangandaranPawang Sebut Kera Pangandaran Lebih Modern, Sulit Dikendalikan

Pawang Sebut Kera Pangandaran Lebih Modern, Sulit Dikendalikan

Berita Pangandaran, (harapanrkyat.com),- Warga RW 01 Dusun Pangandaran Timur, Desa Pangandaran mengeluhkan adanya gangguan kera dan rusa yang kerap masuk ke pemukiman. Keluhan warga soal ini pun sampai dibahas di DPRD bersama tokoh masyarakat, BKSDA, Perhutani, Camat serta Komisi 2 DPRD Pangandaran, Rabu (15/05/2019) lalu.

Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Pangandaran, Endang Ahmad Hidayat, mengatakan, pihaknya menerima audiensi dari tokoh masyarakat, BPD, dan Pemdes Pangandaran terkait kelanjutan pengurusan kera dan rusa yang keluar dari Cagar alam. Mereka menginginkan hewan tersebut untuk segera bisa dikembalikan ke habitat alaminya.

Baca juga: Kisah Banteng Jawa di Cagar Alam Pangandaran

“Masyarakat meminta kelanjutan program yang dulu pernah dibahas terkait pengendalian rusa dan kera ke habitat alaminya di Cagar Alam milik BKSDA. Ini bukan tanpa alasan, tapi karena sudah meresahkan warga dan pengunjung,” jelas H Endang Ahmad Hidayat kepada Koran HR, Selasa (21/05/2019).

Sebetulnya, kata Endang, BKSDA sudah melakukan berbagai langkah agar hal itu tidak terjadi melalui pembuatan pagar dari bambu. Karena belum maksimal, sehingga ketika diterjang ombak sudah roboh lagi dan rusa pun keluar dari Cagar Alam.

Selain pagar yang berguna menghalau rusa berkeliaran, lanjut Endang, kera justru lebih sulit dikendalikan. Bahkan pernah didatangkan pawang dari Banten, namun tetap saja belum berhasil.

Baca juga: Pengunjung Dilarang Beri Makanan ke Rusa di Cagar Alam Pangandaran

“Pawangnya menyerah. Katanya kera Pangandaran lebih modern dan berbeda dengan kera pada umumnya,” jelas Endang.

Untuk penanganan tersebut, lanjut Endang, pihaknya masih menunggu langkah penanganan seperti apa dari BKSDA. Sementara yang dilakukan oleh BKSDA adalah menyiapkan pakan standar untuk rusa dan kera agar tidak liar dan keluar lagi dari Cagar Alam.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada jawaban dari BKSDA pusat apa program selanjutnya, sehingga diharapkan permasalahan kera dan rusa yang mengganggu masyarakat dapat segera diatasi,” pungkas Endang. (Mad/Koran HR)

Kota Termacet di Indonesia

Bukan Jakarta, Ternyata Kota Termacet di Indonesia Saat Ini Ada di Jabar

harapanrakyat.com,- Kota termacet di Indonesia saat ini berdasarkan hasil study TomTom Traffic Index yang dilakukan belum lama ternyata bukan Jakarta. Dalam studinya, TomTom Traffic...
Kisah Nabi Samson

Kisah Nabi Samson dalam Islam, Sosok yang Memiliki Kekuatan Luar Biasa

Kisah Nabi Samson dalam Islam sangat menarik untuk kita ketahui. Apalagi dalam sejarah Islam, sosok tokoh yang satu ini sangat familiar ceritanya. Bahkan ada...
Sepak Bola Api

Lestarikan Tradisi, Korem 062 Tarumanagara Garut Gelar Sepak Bola Api

harapanrakyat.com,- Korem 062 Tarumanagara menggelar festival bulan ramadhan sepak bola api. Para peserta dalam kegiatan tersebut dari 7 Kodim se Priangan Timur dan Bandung...
Merayakan Lebaran Pertama

4 Public Figure Merayakan Lebaran Pertama, Ada Mahalini hingga Celine Evangelista

Sejumlah public figure menjadi mualaf di tahun 2024 dan awal 2025. Setelah memeluk agama Islam, tentu saja tahun ini public figure tersebut akan merayakan...
penyebab genangan air

Drainase Jadi Penyebab Genangan Air Saat Hujan Deras, Walikota Banjar Janji Lakukan Perbaikan Tahun 2026

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono menjanjikan perbaikan drainase penyebab banjir genangan. Banjir tersebut terjadi di sejumlah ruas jalan kota saat hujan deras mengguyur...
Fuji dan Verrell Bramasta Menikah

Jika Fuji dan Verrell Bramasta Menikah Tahun Ini, Haji Faisal: Kita Bicarakan

Pada acara TV Rumpi No Secret belum lama ini, Venna Melinda, Haji Faisal dan Dewi Zuhriati mendapat kesempatan satu frame. Dalam acara yang dipandu...