Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Pasca pelaksanaan ujian semester yang diikuti oleh pelajar tingkat SD dan SMP di Pangandaran kini para siswa difokuskan belajar pesantren kilat di pondok dan madrasah. Hal itu seiring program yang digulirkan pemerintah selama 10 hari di bulan Ramadan ini.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pangandaran, Agus Nurdin, mengatakan, siswa yang mengikuti program tersebut di antaranya siswa SD mulai kelas 2 hingga kelas 6, dan kelas VII hingga VII untuk SMP. Selama 10 hari itu para siswa belajar agama dan selalu dipantau oleh para guru di sekolahnya masing-masing.
“Melalui program ini diharapkan siswa memiliki karakter keagamaan sebagaimana program Bupati dan Wakil Bupati, yakni Pangandaran mengaji. Melalui pelaksanaan tiap tahun ini, diharapkan dapat mempertebal pengetahuan keagamaan siswa,” jelasnya, Senin (20/05/2019).
Soleh, Kasi Kepegawaian Disdikpora Pangandaran, mengatakan, pelajar yang ikut dalam kegiatan tersebut sebanyak 32.385 dari tingkat SD dan 12.303 siswa SMP. Dari total 45.138 siswa tersebut mengikuti di 1098 tempat, baik pesantren maupun madrasah.
“Dari total ustadz yang terdata oleh Kemenag dalam program ini sebanyak 9153 ustadz. Kegiatan ini sesuai Perbub No 58 tahun 2019 tentang Pendidikan Berkarakter di Kabupaten Pangandaranm,” katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengatakan, kegiatan belajar di Ponpes atau Madrasah tersebut selaras dengan program pendidikan berkarakter. Diharapkan dari penyelengaraan yang rutin setiap tahunnnya tersebut bisa menambah serta mempertebal wawasan keagamaan di para pelajar yang ada di kabupaten pangandaran.
“Momentum ramadan ini para pelajar di Pangandaran mesti lebih banyak belajar keislaman. Sebab, anggaran kegiatan selama 10 hari ini mencapai Rp 1 miliar, disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang ada,” singkatnya saat launching pesantren kilat di Gedung Islamic Center Cijulang. (Entang/Koran HR)