Berita Ciamis, (harapanrakyat.com).- Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah VII Jawa Barat membantu masyarakat Desa Banjaranyar meningkatkan perekonomiannya lewat bantuan budidaya lebah madu Trigona. Sasaran pengembangan budidaya lebah madu trigona dipusatkan di Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Lestari Desa Banjaranyar.
Sejak Maret 2019, masyarakat di Desa Banjaranyar diajak untuk belajar menangkar lebah madu trigona. CDK wilayah VII Jabar juga memberikan bantuan segi pemasaran produk madu dengan bekerjasama dengan UNPAD.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Ir. H. Epi Kustiawan, M.P bersama CDK wilayah VII Jabar, diwakili oleh KSTU CDK VII Jabar, Iman Chandra, meninjau KTH Bina Lestari Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Minggu (16/06/2019), di Bale Riungan KTH Bina Lestari, Dusun Sindangasih.
“Kunjungan ini adalah agenda pembinaan lanjutan budidaya lebah madu Trigona yang menjadi salah satu program CDK Wilayah VII Jabar. Ini dalam rangka mengembangkan perekonomian rakyat,” ujar KSTU CDK wilayah VII Jabar, Iman Chandra.
Iman menuturkan, pembinaan budidaya lebah jenis Teuweul (Trigona) kepada masyarakat dilakukan karena prospek pasar yang sangat baik untuk pemasaran produksi madu. Selain itu, juga dalam proses pembudidayaannya, lebah jenis ini memiliki kemudahan, diantaranya tidak memerlukan peralatan khusus dan juga tidak perlu takut disengat.
“Selain itu juga karena mudah dalam pengembangan koloni, produktivitas propolis bisa lebih tinggi, tahan hama penyakit, serta dapat dipanen sepanjang waktu,” jelasnya.
Madu yang dihasilkan lebah Trigona, lanjut Iman, adalah madu super. Karena kualitas madunya jauh diatas jenis lebah lainnya. Dan juga karena lebah kecil yang tidak memiliki sengat ini tidak hanya menghasilkan madu, tetapi juga propolis yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Iman menyebut, kegiatan ini sebagai bagian dari program CSR salah satu perusahaan, sehingga perusahaan selalu melirik peluang-peluang yang berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap, peserta pembinaan ini dapat menularkan ilmu yang sudah didapatkannya kepada warga lainnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Ir. H. Epi Kustiawan, M.P , menyatakan kelompok tani hutan merupakan mitra dalam mengembangkan dan melestarikan hutan rakyat. Diantaranya untuk mendukung kesejahteraan lingkungan, kelestarian lingkungan hidup, serta peningkatan kesejahteraan sosial. (Jujang/Koran HR)
