Berita Ciamis (harapanrakyat.com),– LSM Paluma Nusantara sebagai mitra pelaksana ASB (Arbeitter-Samariter-Bund) lembaga swadaya masyarakat asing yang berpusat di Jerman, telah melaksanakan pendampingan terhadap dua desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yakni Desa Sidamulih dan Bangunsari, Kecamatan Pamarican.
Selama 0 bulan, di dua desa tersebut, Paluma Nusantara telah mengimplementasikan program ‘Membangun Ketangguhan di Indonesia: Memadukan Inklusi dan Manajemen Risiko dalam Pembangunan Perdesaan’.
Manager Area Paluma Nusantara Ciamis, Ir Siti Mulyani mengatakan, ada tiga isu yang menjadi fokus program Paluma Nusantara yakni inklusi disabilitas, manajemen risiko (bencana), dan pengembangan ekonomi Desa.
“Dalam pelaksanaannya ketiga isu ini diintegrasikan dalam bentuk pengembangan ekonomi desa yang mengutamakan inklusi disabilitas dan mempertimbangkan risiko (bencana) yang ada,” ujar Siti Mulyani saat kegiatan Workshop Akhir tingkat Kabupaten Ciamis di Hotel Tyara Ciamis, Selasa (30/7/2019).
Hadir pada kesempatan itu, Camat dari 27 kecamatan di Ciamis, unsur perwakilan Dinas/SKPD, perwakilan Kepala Desa, perwakilan Bumdes dan organisasi disabilitas.
Kata Siti, selama melaksanakan kegiatan Paluma Nusantara selalu berusaha membangun sinergi dengan masyarakat dan pemerintahan mulai dari tingkat Desa, Kecamatan sampai Kabupaten.
Peran fasilitator dan Relawan yang direkrut dari masing-masing Desa sangat berperan besar dalam melancarkan pelaksanaan kegiatan maupun dalam membangun komunikasi secara vertikal (dengan pemerintah) dan horizontal (dengan masyarakat).
Selama 30 bulan ini, hal yang sudah dilakukan Paluma Nusantara Ciamis diantaranya, isu inklusi disabilitas yakni dengan membuat data terpilah penyandang disabilitas, anjang sana ke rumah-rumah keluarga penyandang disabilitas, peningkatan kapasitas, pemberdayaan ekonomi disabilitas dan melibatkan disabilitas dalam kegiatan perencanaan Desa Isue Managemen Risik. Khusus agenda terakhir, kegiatan tersebut meliputi penyuluhan prosedur keselamatan dan simulasi di sekolah-sekolah dan masyarakat termasuk penyandang disabilitas.
Selain itu, lanjutnya, dalam membantu pengembangan ekonomi Desa meliputi FGD penentuan skala prioritas pengembangan ekonomi di masing-masing Desa, peningkatan kapasitas personil Bumdes dan Pemdes (pelatihan dan study banding), pelatihan-pelatihan dan pendampingan usaha bagi petani, peternak, pelaku usaha skala rumah tangga termasuk pelaku usaha yang tergabung dalam forum penyandang disabilitas.
“Program yang diselenggarakan oleh Paluma diharapkan dapat berkontribusi pada terbentuknya desa yang memiliki manajemen risiko yang lebih baik. Dan melalui BUMDes masyarakat termasuk penyandang disabilitas memiliki kesempatan ekonomi yang lebih besar, sehingga mereka lebih tahan terhadap guncangan yang diakibatkan oleh bencana alam maupun non alam,” katanya.
Untuk mendukung pelaksanaan ketiga isue di atas, pihaknya memfasilitasi terbentuknya Relawan Media Warga yang telah kami latih sampai mampu membuat media cetak dan film dokumenter.
“Dalam kurun waktu 1 tahun, tim media warga berhasil menerbitkan 8 episode tabloid Potret Desa dan 4 film dokumenter,” jelasnya.
Tabloid Potret Desa dibuat untuk melancarkan komunikasi antara pemerintah Desa dan masyarakat serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan Desa. Saat ini kedua Desa telah mengalokasikan anggaran Dana Desa dalam menindaklanjuti pendampingan kelompok media warga.
“Untuk mensinkronkan dengan program pemerintah (Kominfo), maka media warga diresmikan menjadi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dengan SK Kepala Desa,” ucapnya.
Siti Mulyani berharap, program yang dilaksanakan di Desa Bangunsari dan Desa Sidamulih diharapkan dapat direplikasi di Desa-desa lain yang ada di Kabupaten Ciamis dan ditindaklanjuti oleh Dinas/Instansi terkait. (Jujang/R7/HR-Online)