Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Program Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita), dan Program Ngabaso (Ngabring Bareng ka Sakola) di Kota Banjar yang berlangsung di Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Senin (15/07/2019).
Meskipun tak dihadiri langsung oleh Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang merupakan ketua program tersebut, namun kehadiran Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, beserta jajarannya tidak membuat ratusan perempuan berkecil hati. Apalagi, program yang fokus pada kalangan perempuan ini pertama kali hadir di desa yang dikenal dengan kampung KB-nya.
Ketua Program Sekoper Cinta dan Ngabaso dan juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjar, Elis Nana Suryana, mengatakan, program ungggulan yang diluncurkan Pemprov Jabar ini merupakan upaya mengatasi permasalah sosial yang dipicu kerentanan keluarga, seperti tingginya angka kekerasan, tindak pidana perdagangan orang, angka perceraian, prevalensi stunting, maupun perkawinan anak di usia dini.
“Dengan program ini yang merupakan wadah sekolah non formal para perempuan, diharapkan kemampuan dalam bidang sosial maupun ekonomi bisa menjadi solusi berbagai permasalahan yang ada,” jelasnya.
Elis juga menjelaskan, program ini khusus di Kota Banjar sebagai pilot project-nya berada di Desa Karyamukti yang melibatkan 100 perempuan untuk Program Sekoper Cinta, dan SDN 1 Karyamukti untuk Program Ngabaso.
“Sejak diluncurkan pada hari ini di Kota Banjar, program ini akan berlangsung hingga September 2019 mendatang. Diharapkan target yang diinginkan oleh pemerintah bisa tercapai, dan ke depannya bisa dilaksanakan juga di desa atau kelurahan yang ada di Banjar,” harap Elis.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Asep Tatang, mengatakan, tujuan program ini adalah bagaimana membentuk ketahanan keluarga untuk mengatasi berbagai masalah sosial, terutama yang bersumber di keluarga. Selain itu, program ini juga sangat bersinggungan dengan visi dan misi Pemkot Banjar, terutama yang berkaitan dengan SDM maupun daya beli.
“Di dalam Sekoper Cinta, nanti ibu-ibu diberikan pengetahuan oleh tim khusus sebanyak 10 orang,tujuannya supaya memiliki ketahanan keluarga, baik masalah sosial ataupun ekonomi. Dengan tujuan yang sangat bagus ini, diharapkan nanti di tahun depan semua desa bisa merasakan program ini,” terangnya.
Bahkan, jika program ini berhasil, Tatang memastikan tidak akan ada lagi TKW dari Kota Banjar. Pasalnya, perempuan akan dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni ketahanan keluarga.
Sedangkan, berkaitan dengan Program Ngabaso, lanjut Tatang, orang tua diberikan wawasan supaya ketika mengantarkan anaknya ke sekolah, sampai pada titik kumpul tertentu yang tidak jauh dari sekolah, bukan di depan pintu sekolah. Dengan begitu, para siswa akan berjalan bersama ke sekolah dari titik yang sudah ditetapkan.
“Kalau di kampong, budaya seperti ini sudah biasa. Mungkin karena kondisi zaman, berangkat bareng-bareng ke sekolah saat ini di perkotaan sudah jarang. Makanya Pemprov Jabar mengeluarkan program ini agar siswa bisa lebih kuat, bisa bersosialiasi saat berangkat sekolah dan manfaat lainnya sangat banyak,” jelas Tatang.
Pada kesempatan itu, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, juga mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi Pemprov Jabar yang perhatian terhadap nasib perempuan di Jawa Barat melalui program ini.
Dirinya pun meyakini jika program ini berjalan dengan baik, maka akan memberikan manfaat besar bagi perempuan di Kota Banjar, terutama menjadi solusi dari masalah keperempuanan.
“Seharusnya Bu Atalia bisa hadir di sini, karena beliau ikonnya. Meski tidak hadir, kami harap nanti semua desa yang ada di Kota Banjar bisa melaksanakan program ini yang merupakan bagian dari mewujudkan Provinsi Jabar juara lahir dan bathin,” tandasnya. (Muhafid/Koran HR)