Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Banyaknya warga yang membuat sate saat perayaan idul adha membawa berkah tersendiri bagi Yuswa (56), penjual arang dan tusuk sate asal Cigembor, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
“Biasanya saya hanya menjual arang tidak kurang dari 1 karung perharinya. Namun alhamdulilah menjelang idul adha ini, bisa menjual 6 karung perhari,” katanya, Senin (12/08/2019).
Yuswa menambahkan, sudah hampir tiga tahun dirinya berjualan arang dan tusuk sate di bilangan Pasar Ciamis. Selain arang dan tusuk sate, dia juga berjualan sate. Dia sengaja memanfaatkan momen idul adha dengan menjual tusuk sate dan arang.
“Usaha sampingan ya ini berjualan arang dan tusuk sate,” ujarnya.
Kepada Koran HR, Yuswa mengaku menjual arang Rp. 5000 untuk setiap satu kresek. Dan Rp 10.000 untuk tiga ikat tusuk sate. Menurut dia, mayoritas pembeli arang dan tusuk sate dari sekitar perkotaan Ciamis.
Pembuat arang, Arif , warga Panoongan, mengaku kebanjiran orderan di momen idul adha tahun ini. Menurut dia, orderan dari pembeli langganannya mencapai tiga kuintal perhari. Padahal di hari-hari biasa dia hanya bisa menjual 1 kuintal.
“Alhamdulilah idul adha tahun ini saya kebanjiran orderan. Biasanya menjual 1 kintal perhari, sekarang menjadi 3 kintal perhari,” terangnya.
Arif menjelaskan, dirinya hanya membuat arang batok saja dan untuk harga eceran perkilo dia menjualnya dengan harga Rp. 7.000. Harga dibedakan menjadi lebih murah ketika pembelinya adalah seorang pengepul.
“Untuk pembeli pengepul biasanya berbeda. Dan alhmdulilah orderan tiap harinya selalu bertambah apalagi menjelang idul adha,” ungkapnya.
Selain dijual ke pengepul, Arif juga menjual arang ke restauran dan pabrik briket di daerah Tasikmalaya. Setiap bulan, penjual arang dia harus menyiapkan sekitar 1 ton arang batok. (Fahmi/Koran HR)