Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Semut semai atau yang dikenal Tomcat diketahui sebagai salah satu serangga yang ditakuti sebagian orang. Sebab, cairan yang dikeluarkan dari salah satu bagian tubuhnya bisa menyebabkan kulit manusia merah meradang seperti terkena herpes. Di sisi lain tomcat sahabat petani.
Meski begitu, menurut penelitian ilmiah tomcat merupakan sahabat petani. Pasalnya, hewan yang bernama latin paederus littoralis atau rove beetle ini adalah musuh alami wereng.
Seperti yang dikatakan Muhidin, salah satu petani Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar yang juga anggota Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), membenarkan seranga yang ditakuti manusia karena racunnnya ini adalah predator alami wereng. Diketahui wereng merupakan salah satu serangga hama yang sering menyerang tanaman padi petani.
Menurut pria yang akrab disapa Jamil ini, satu ekor wereng dalam sehari mampu bertelur sekitar 500 butir dan telur tersebut akan menetas dalam waktu 4 hari.
“Bayangkan saja jika satu tanaman dihinggapi 3 ekor wereng. Makanya kalau tidak segera ditangani, bisa-bisa sawah berapapun akan gagal panen,” jelasnya kepada HR Online, Kamis (15/8/2019).
Jamil menambahkan, supaya petani tidak asal membasmi wereng dengan racun kimia, maka sangat perlu sekali memahami rantai makanan serangga, khususnya yang berkaitan dengan wereng.
Dengan begitu, kata Jamil, tomcat bukan lagi musuh petani yang harus dibinasakan, akan tetapi mampu membantu mengurangi serangan hama wereng di sawah.
Selain dari tomcat, lanjut Jamil, musuh alami wereng di antaranya Capung Jarum, Kumbang Koksi, Kumbang Karabid, Kepik Mirid, Kepik Permukaan Air, Laba-Laba Serigala serta serangga lainnya.
“Kehadirannya serangga di alam terbuka ini merupakan anugerah dari Tuhan. Maka dari itu kita harus mengetahui mana serangga yang menjadi hama, dan mana serangga yang menjadi predator alami dari hama itu,” jelasnya.
Sebagai antisipasi agar tomcat tidak menyemprotkan racunnya ke kulit seseorang yang menyebabkan merah meradang, ia menganjurkan agar menggunakan baju yang benar-benar rapat saat pergi ke sawah. Hal itu agar tomcat tidak langsung bersentuhan dengan kulit manusia.
“Kalau kita bersentuhan pasti dibunuh seperti halnya nyamuk. Nah kalau yang ini jangan, justru akan bahaya bagi kulit kalau seperti itu. Tiup aja agar pergi,” pungkasnya. (Sugeng/R6/HR-Online)