Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Banyaknya peristiwa kebakaran lahan, serta kurangnya sumber air bersih akibat musim kemarau berkepanjangan di 11 titik wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, menjadi perhatian serius bagi pemerintah kota.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, saat menghadiri kegiatan olah tanah tanam padi di musim kemarau dan penanganan kekeringan, bertempat di Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Selasa (24/09/19).
“Mengenai sebelas desa yang dilanda kekeringan harus bisa berkurang, dari sebelas titik harus berkurang dua sampai tiga titik. Artinya, harus ada yang diselesaikan tahun ini,” kata Nana, di hadapan sejumlah awak media.
Menurutnya, upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara pembuatan sumur bor atau sumur artesis di daerah rawan kekeringan. Sehingga, sampai pada kurun waktu tertentu bisa diminimalisir agar tidak lagi terus-menerus mengurus daerah kekeringan di lokasi yang sama.
“Jangan dari tahun kemarin masih sama, itu artinya monoton, berarti tidak ada yang terselesaikan. Harus ada progres,” tandas Nana.
Wawalkot Banjar juga menjelaskan, untuk menyelesaikan persoalan itu tentunya perlu upaya bersama dan harus ada koordinasi antara pihak BPBD dengan dinas terkait lainnya.
Sedangkan, terkait kebakaran lahan yang banyak terjadi selama musim kemarau ini, ia menilai bahwa semua itu terjadi karena keteledoran. Untuk itu, semua pihak dan stakeholder harus saling mewaspadai hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran, terlebih di musim kemarau.
“Semua saling mengingatkan untuk lebih hati-hati kepada sesuatu hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)