Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Aksi terorisme kembali terjadi di tanah air, kali ini teroris melakukan bom bunuh diri di Medan, tepatnya di halaman Mapolres Medan, pada Rabu (13/11/2019) lalu.
Aksi bom bunuh diri tersebut sangat disayangkan karena mengancam jiwa ratusan orang. Berbagai pihak mengecam dan mengutuk aksi yang merugikan nyawa orang lain tersebut. Seperti yang disampaikan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis, Hernawan.
Menurutnya, tindakan bom bunuh diri tidak dibenarkan. “Tujuannya untuk apa coba, yang ada malah merugikan nyawa orang lain yang tidak berdosa,” ujarnya, Jumat (15/11/2019).
Namun berdasarkan pandangan Hernawan, ada tiga unsur yang dipandang berkaitan dengan bom bunuh diri. Pertama Hernawan melihat adanya kepentingan politik.
Kata dia, secara sederhana yang menjadi elemen utama kegiatan terorisme adalah kegiatan yang diarahkan pada perubahan kebijakan. “Ini jelas kepentingan politik,” tegasnya.
Dikatakan, biasanya para pelaku bom bunuh diri mempunyai keinginan agar mampu menghasilkan perubahan secara cepat.
“Perilaku bom bunuh diri ini adalah titik akhir dari sebuah perjuangan panjang dari pelaku yang menginginkan perubahan kebijakan sesuai kehendaknya,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, sejumlah kelompok teroris sengaja mengarahkan diri pada perjuangan yang panjang tadi untuk mencapai tujuan politik.
Namun, ada pula organisasi yang secara langsung melakukan tindak kekerasan agar bisa menjatuhkan sebuah rezim.
Ketiga, yakni tujuan politik yang ingin dicapai jadi suatu pembenaran bagi berbagai organisasi terorisme untuk melakukan intimidasi. Caranya dengan menghalalkan pembunuhan dan perilaku destruktif secara sistematis sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
“Dari tiga sudut pandang tersebut disimpulkan, bahwa kegiatan terorisme tidak dibenarkan dan sangat mengutuk keras kejadian bom bunuh diri Polrestabes Medan karena ada masyarakat sipil yang menjadi korbannya,” tegasnya.
Kejadian bom bunuh diri di Mapolres Medan, lanjutnya, harus menjadi perhatian khusus di wilayah Kepolisian, agar petugas tidak lalai dalam menjaga keamanan. Selain itu, pemeriksaan harus sesuai dengan standar operasional.
“Sehingga serangan teror tersebut dapat dicegah. Kami tidak harap ada bom bunuh diri selanjutnya,” tandasnya. (Jujang/R7/HR-Online)