Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Karya anak bangsa bidang teknik di Kota Banjar mulai bermunculan. Salah satunya adalah mesin perajang keripik karya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tekhnik (STIT) Bina Putera Banjar, Jawa Barat.
Adalah Candra, seorang mahasiswa semester akhir yang menggagas pembuatan mesin perajang keripik. Dia mengatakan, awal mula gagasan tersebut muncul karena prihatin atas banyaknya masyarakat home industri olahan keripik yang masih menggunakan teknik manual. Selain berpengaruh pada kecepatan proses produksi produk olahan yang dihasilkan pun tidak maksimal.
“Kebetulan di daerah saya di Ciamis banyak home industry yang mengandalkan teknik manual. Nah, dari sana saya mulai berpikir dan terinspirasi untuk membuat mesin alat perajang keripik,” tutur Candra sembari mengenalkan mesin produksi di acara Kadin Talk di Hotel Mandiri, Kawasan Parunglesang, Sabtu (9/11/19).
Lanjut Candra, untuk proses pembuatan mesin perajang keripik tersebut memakan waktu sekitar satu bulan berikut konsep desain. Sedangkan untuk bahan dan alat kelengkapan mesin diambil dari Ciamis.
“Desainnya saya bikin sendiri dan baru sekitar dua bulan ini berjalan sebagai tugas akhir skripsi. Ke depan saya kembangkan dan sempurnakan lagi,” katanya.
Kelebihan mesin perajang tersebut, Candra menjelaskan, ketika menggunakan mesin perajang keripik buatannya dalam satu jam bisa menghasilkan sekitar 60 kilo gram irisan keripik singkong.
Hal ini berbeda dengan sistem manual yang dalam satu jam rata-rata hanya bisa menghasilkan 10-20 kilo gram produksi.
“Proses produksinya bisa lebih cepat hasilnya juga maksimal dan bisa meminimalisir kecelakaan kerja dibanding alat perajang manual,” jelasnya.
Candra berharap hasil karyanya itu bisa dikembangkan dan produksinya diperbanyak. Tujuannya agar bisa membantu pelaku usaha kecil dan menengah, khususnya di bidang olahan pangan.
“Ke depan kita sempurnakan lagi dan bisa diproduksi secara masal,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjar H. Nana Suryana turut mengapresiasi hasil karya mahasiswa teknik Kota Banjar tersebut.
Menurutnya hal tersebut perlu didorong dan didukung oleh semua pihak untuk dikembangkan terlebih sangat berguna untuk kalangan pelaku usaha.
“Itu karya kreatifitas akademik dan harus didukung untuk kemajuan sektor ekonomi Kota Banjar,” pungkasnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)