Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sebagai upaya antisipasi dan pemetaan daerah rawan bencana dalam memasuki pergantian musim hujan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, dalam waktu dekat ini akan mengagendakan rapat koordinasi bersama pihak terkait.
Hal itu dikatakan Pjs. Kepala BPBD Kota Banjar, Edi Herdianto, melalui Kasie. Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Asep Setiadi, kepada Koran HR, di ruang kerjanya, Senin (05/11/19).
“Saat ini musim penghujan baru memasuki bulan pertama, jadi intensitasnya belum terlalu tinggi dan belum merata. Kendati demikian, untuk antisipasi dan pencegahan lebih dini, kami akan segera melakukan koordinasi sebagai bentuk kesiap siagaan,” ujar Asep.
Selain itu, pihaknya juga sudah mempelajari peta daerah yang berpotensi rawan bencana, baik itu pemetaan daerah rawan banjir, longsor, maupun angin puting beliung. Dia menyebutkan, melihat hasil pemetaan tahun kemarin, setidaknya ada tujuh titik daerah rawan bencana di Kota Banjar.
Ketujuh daerah itu meliputi Desa Balokang, Neglasari, Kecamatan Banjar, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Desa Batulawang dan Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman, serta daerah di sekitar lereng pegunungan, yakni Gunung Sangkur dan Gunung Babakan.
“Untuk model pemetaan sudah ada peta potensi rawan bencana. Memang kalau banjir bandang atau banjir besar jarang terjadi, paling banjir genangan. Ada beberapa titik yang biasa terkena banjir karena berada di cekungan genangan air,” jelasnya.
Adapun faktor genangan air itu akibat saluran irigasi atau drainase yang tersumbat. Selain drainase, yang perlu diwaspadai yaitu adanya pohon tumbang. Untuk itu, perlu ada upaya pemangkasan guna mengurangi beban pohon, terutama pohon yang berada di sepanjang jalur jalan raya.
“Saat ini, karena baru memasuki tahap awal, maka untuk informasi peringatan dini nanti menunggu informasi dari BMKG. Sementara informasi yang ada masih sebatas informasi cuaca harian. Ke depan ketika sudah ada informasi lanjutan, kita juga akan sampaikan sebagai imbauan, dan lebih jelasnya tentang upaya pencegahan secara tekhnis nanti setelah ada rapat koordinasi, secepatnya akan kami lakukan,” tandas Asep.
Sementara, di tempat terpisah, Wakil Walikota Banjar, H. Nana Suryana, mengimbau ke semua pihak agar berhati-hati, karena biasanya setelah musim kemarau panjang terdapat retakan-retakan tanah akibat terkena guyuran hujan, dan bisa mengakibatkan tanah longsor.
“Untuk semua pihak harus mawas diri, dan BPBD tentunya juga harus siap tanggap ketika ada wilayah rawan bencana, agar tidak timbul kejadian yang tidak diharapkan. Terkait drainase, sekarang sedang dalam perbaikan,” jelas Nana. (Muhlisin/Koran HR)