Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Refleksi dan evaluasi Pemilu serentak tahun 2019 dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (23/12/2019).
Ketua Bawaslu Pangandaran, Iwan Yudiawan, mengatakan, pelaksanaan refleksi dan evaluasi bersama dilakukan pihaknya bersama santri, mahasiswa, pelajar, OKP dan elemen lainnya yang bertujuan untuk meminta masukan terkait Pemilu serentak.
“Apakah metode pemilu 2019 kemarin masih layak diteruskan atau tidak, untuk itu kami minta masukan dan nantinya akan diteruskan ke Bawaslu Provinsi dan Bawaslu RI, lalu diteruskan ke DPR RI,” katanya.
Menurut Iwan, pelaksanaan Pemilu 2019 sepertinya masih belum pas dilaksanakan secara serentak, karena masih banyak kekurangan, terutama dari segi SDM. Mungkin karena terlalu banyaknya surat suara, sehingga terjadi salah input, dan terpaksa dihitung ulang. Itu hampir terjadi di setiap kecamatan.
“Selain itu, di masyarakat juga masih banyak yang sepertinya belum siap dengan Pemilu serentak. Mereka masih bingung dalam menyalurkan hak pilihnya. Mungkin karena terlalu banyaknya kertas suara yang harus dicoblos,” ungkapnya.
Meski ada sedikit permasalahan, kata Iwan, namun di Kabupaten Pangandaran, pada Pemilu kemarin sudah terbilang sukses, dan itu adalah keberhasilan semua pihak, bukan hanya penyelenggara saja.
Sementara itu, Komisionar Bawaslu lainnya, Uri Juaeni, menambahkan, pada pelaksanaan Pemilu 2019, Bawaslu Pangandaran memproses 59 kasus. Dari jumah kasus sebanyak itu, 90 persen merupakan temuan pihak pengawas, 10 persen aduan dari peserta Pemilu, dan aduan dari masyarakat masih nihil.
Dalam refleksi dan evaluasi ini, pihak Bawaslu mendorong agar masyarakat berani melapor jika ada terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu berikutnya. (Cenk/R3/HR-Online)