Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita CiamisKopi Rusak Ekosistem, Rektor Unigal: Ubah Status Gunung Sawal jadi Hutan Konservasi

Kopi Rusak Ekosistem, Rektor Unigal: Ubah Status Gunung Sawal jadi Hutan Konservasi

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Tanaman kopi di lahan produksi Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis dianggap merusak ekosistem alam. Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Galuh, Yat Rospia Brata, mengatakan pengusaha kopi di Gunung Sawal harus diberi pencerahan.

Menurutnya, tanaman kopi di kabupaten Ciamis bukannya harus dilarang, namun penanamannya harus dilakukan di tempatnya dan disesuaikan sehingga tidak sampai merusak ekosistem di dalamnya.

“Saya sudah melihat sendiri di hutan Gunung Sawal kondisinya saat ini ada yang masih  menanam kopi. Menanamnya bukan tempat semestinya. Ini harus ditindak secara serius oleh pemerintah daerah,” ungkap Yat, Senin (23/12/2019)

Saat ini, lanjut Yat, pihaknya sedang konsen untuk mendorong pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dalam mengembalikan Gunung Sawal sesuai fungsinya sebagai gentongnya (penampung air) bumi.

“Caranya dengan mengubah status hutan Gunung Sawal menjadi Hutan Nasional Gunung Sawal atau menjadi Hutan Konservasi,” terang Yat.

Yat memaparkan apabila hutan Gunung Sawal menjadi Hutan Nasional Gunung Sawal, maka harus dilakukan pemetaan secara serius.

“Ketika hutan Gunung Sawal menjadi hutan produksi saat ini menjadi sangat semrawut. Sehingga kami akan terus konsen dalam upaya mewujudkan hutan Gunung Sawal menjadi hutan konservasi ataupun Hutan Nasional,” ucapnya.

Di waktu terpisah, Hendra Ebo Sukarman, pendamping SPP yang juga mantan Direktur LBH SPP menerangkan, dirinya menyetujui apabila hutan Gunung Sawal dijadikan Taman Nasional.

“Saya setuju sekali dengan upaya peningkatan status Gunung Sawal menjadi nasional park. Karena wilayah tersebut merupakan wilayah konservasi flora dan fauna,” tuturnya.

Menurut Ebo, Gunung Sawal merupakan penampung cadangan air untuk wilayah Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Kuningan, bahkan juga sebagian wilayah Kabupaten Majalengka.

“Ketika status Gunung Sawal ditingkatkan menjadi nasional park atau hutan konservasi, maka akan ada peningkatan cadangan air,” katanya.

Selain itu, kata dia, akan menarik pertumbahan ekonomi karena penataan yang dilakukan akan memacu pertimbahan di sektor pariwsata.

“Nantinya juga berimbas dengan meningkatnya IPM di sekitar wilayah Gunung Sawal,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online)

Kantor BSI Kota Tasikmalaya

Kebakaran Hebat Terjadi di Area Proyek Pembangunan Kantor BSI Kota Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Kebakaran hebat terjadi di area proyek pembangunan Kantor BSI Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jalan Mayor Utarya, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Minggu (3/5/2025). Besarnya kobaran...
Fun Tasik Competition 2025

Atlet Sepatu Roda Kota Banjar Juara 2 Skate Cross Ajang Fun Tasik Competition 2025

harapanrakyat.com,- Atlet cabang olahraga sepatu roda Kota Banjar, Jawa Barat, berhasil mengukir prestasi menjadi juara 2 dalam event Fun Tasik Competition 2025 yang berlangsung...
Elkan Baggott

Elkan Baggott Kenang Momen Manis Bersama Timnas: Garuda Tetap di Hati

Elkan Baggott, bek dari Blackpool FC, masih mengingat kebersamaannya dengan Timnas Indonesia. Bahkan ia masih mengingat setiap momen manis bersama tim Garuda tersebut. Elkan sempat...
Maling Motor Apes, Kepergok Warga Saat Beraksi di Garut, Berakhir Babak Belur

Maling Motor Apes, Kepergok Warga Saat Beraksi di Garut, Berakhir Babak Belur

harapanrakyat.com,- Apes betul nasib dua orang maling motor berinisial A dan TR. Kedua maling motor tersebut babak belur usai kepergok warga saat melakukan tindakan...
Djajang Nurdjaman

Sosok Djajang Nurdjaman, Mantan Pelatih Sekaligus Direktur Teknik Persib Bandung

Persib Bandung kabarnya telah menunjuk mantan pelatih Djajang Nurdjaman sebagai Direktur Teknik (Dirtek) klub. Kabar tersebut beredar di sosial media X (Twitter) yang memperlihatkan...
Pendidikan ala militer untuk anak nakal di Jabar

Dedi Mulyadi Sebut Pendidikan Ala Militer untuk Anak Nakal di Jabar Bukan Latihan Perang!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyebut pendidikan ala militer untuk anak nakal bukanlah latihan perang. Pendidikan ala militer yang digagas Dedi Mulyadi...