Berita Ciamis, (harapanrakyat.com).- Memasuki musim penghujan, fenomena kemunculan hewan melata jenis ular kobra, terjadi hampir di setiap daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Ciamis.
Warga Dusun/Desa Handapherang RT 34 RW 14, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (23/12/2019), menangkap seekor ular kobra di pemukiman warga.
Ular kobra yang tertangkap warga, berukuran cukup besar dengan panjang kurang lebih satu meteran.
Warga sekitar, Adip (27) mengatakan, ular tersebut ditangkap warga karena masuk ke dekat kolam lele milik warga. Beruntung, tidak ada yang menjadi korban gigitan hewan berbisa tersebut.
“Warga yang pertama melihat, kaget ada ular dekat kolam lele. Dia pun meminta bantuan kepada warga lain yang bisa menangkap ular, akhirnya ular tersebut berhasil ditangkap,” ujarnya.
Kata Adip, setelah berhasil ditangkap, ular kobra tersebut dilepaskan kembali ke perkebunan bambu yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga.
“Kasihan sama ularnya, kita lepaskan lagi ke perkebunan bambu. Sepertinya, memang disana tempat bersarang ular tersebut,” katanya.
Diakui Adip, di dekat pemukiman warga di Dusun Handapherang masih banyak perkebunan yang dipenuhi rumput liar. Sehingga kemunculan hewan melata seperti ular, sudah menjadi hal biasa.
Puluhan Anak Ular Kobra di Kota Banjar
Sebelumnya, kemunculan puluhan anak ular kobra yang bersarang di sebuah sumur masjid, di lingkungan Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kecamatan/Kota Banjar, Jawa Barat, membuat geger warga setempat Jumat (20/12/2019).
Warga merasa takut dan resah, pasalnya sumur masjid bernama Nurul Falah tersebut, kerap digunakan untuk keperluan ibadah dan menjadi salah satu sumber air warga.
Salah seorang warga setempat, Purnama Alam mengatakan, puluhan anak ular kobra tersebut awalnya ditemukan warga sekitar yang hendak mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari di Masjid. Saat menimba air, tiba-tiba ada ular tersangkut di dalam ember pengangkut.
“Setelah melihat ke dalam sumur ternyata ada banyak anak ular, itu yang bikin kaget. Sementara ini sudah 17 ular yang diambil,” kata Purnama kepada HR Online, Jum’at (20/12/19).
Ular-ular tersebut kata Purnama kata dia, kebanyakan masih berusia anakan dengan panjang sekitar 50 cm dan berukuran sebesar jari tangan.
Meski demikian, Purnama pun mengaku khawatir jika ular-ular tersebut nantinya masuk ke rumah-rumah warga karena bisa gigitan yang ditinggalkan dapat membahayakan.
“Sebelumnya juga sudah pernah diambil sekitar 20 ekor tapi ini ada lagi. Kemungkinan indukanya belum ketangkap dan bertelur didalam sumur,” jelasnya.
Beruntung lanjut Purnama, di lingkungan setempat ada yang biasa menangkap ular berbisa, sehingga puluhan anak ular kobra tersebut kemudian diambil untuk diamankan. (Jujang/R8/HR Online)