Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Ratusan pelajar dari SMA Trinitas Bandung mengikuti workshop pembuatan ecoprint batik dahon di sekitar Taman Budaya Sagati Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Kamis (12/12/2019).
Dalam workshop tersebut, mereka belajar dasar ecoprint dan teknik ponding. Selain itu, mereka juga diberikan kebebasan membuat motif sendiri menggunakan bahan alami ini, yakni dedaunan yang ada di sekitar Taman Budaya Sagati ini.
Pemilik Ecoprint Batik Dahon, Elin Herlina, mengatakan, pihaknya memberikan edukasi dasar kepada para siswa, mulai dari awal hingga akhir proses pembuatan batik tersebut.
Meski yang diajarkan teknik dasar, kata Elin, namun para pelajar begitu antusias mengikuti workshop. Bahkan, mereka juga bisa membawa pulang hasil karya mereka, yakni Totebage.
“Ini bagian dari edukasi bagaimana memanfaatkan alam di sekitar menjadi sebuah karya yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari,” kata Elin.
Sementara itu, Bernand, salah seorang siswa, mengatakan, dirinya begitu antusias belajar bagaimana pemanfaatan alam yang ada di sekitar Taman Budaya Sagati ini.
Ia menyebutkan, para pelajar bukan hanya belajar dari proses awal hingga akhir ecoprint batik dahon, namun pelajar diajarkan bagaimana memanfaatkan alam sebaik-baiknya tanpa mengeksploitasi.
“Termasuk juga kita diajarkan untuk tidak mengotori lingkungan dengan limbah. Saya melihat ini sangat luar biasa, bahan-bahannya sangat mudah, proses pembuatannya tidak rumit. Kami pun senang sekali belajar di sini,” kata Bernand usai kegiatan.
Selain belajar soal dahon, lanjutnya, ia bersama pelajar lainnya juga belajar seperti apa yang dilakukan nelayan Pangandaran, baik menggunakan jodang, mengambil tiram, toe maupun menjala ikan.
“Ini unik sekali, menangkap ikan tanpa merusak lingkungan. Belajar di alama terbuka di sini bagi kami menyenangkan, apalagi pemandunya profesional,” pungkas Bernand. (Muhafid/R6/HR-Online)