Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Sebuah rumah ambruk di Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (17/12/2019) sekitar pukul 22.00 WIB. Rumah tersebut diketahui milik Esih (60), warga RT 005 RW 016, Lingkungan Tanjung Sukur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.
Rumah Esih tersebut sebelumnya telah dianggap tidak layak huni, namun masih ditempati Esih bersama empat orang cucunya. Kondisinya saat ambruk, sebagian dinding rumahnya jebol. Selain itu, kontruksi atap rumah menggantung sehingga tidak bisa ditempati.
Esih mengatakan, waktu kejadian ia sedang di dalam rumah hendak menidurkan keempat cucunya, ketika tiba-tiba saja dinding rumah ambruk.
Esih pun mengaku kaget dan langsung menyelamatkan keempat cucunya karena khawatir atap rumah ikut ambruk, lantaran dinding penyangga sudah ambrol.
“Pas hujan gerimis tadi malam saya lagi istirahat nemenin cucu mau tidur, tiba-tiba ambruk ngagebrak. Untung ambruknya nggak ke luar jadi bisa nyelametin cucu,” kata Esih kepada HR Online.
Saat ini Esih mengaku bingung karena rumahnya tidak bisa ditempati. Pasalnya, selain kurang mampu ia hanya tingga seorang diri bersama keempat cucunya, sementara anak-anaknya berada di luar Kota.
Sementara itu, pihak RW didampingi Ketua RT setempat, Kusdiana membenarkan kondisi rumah tersebut sudah tidak layak huni. Rumah milik Esih itu ambruk karena terkena rembesan air hujan yang sempat turun.
Kusdiana juga mengatakan, sebelumnya pada tahun 2017 sudah pernah diajukan bantuan akan tetapi belum sempat terealisasi.
“Memang kontruksi atapnya menggantung karena dindingnya sebagian ambruk. Nanti kita gotong royong sama warga dan carikan kontrakan sementara sampai nanti ada bantuan pembangunan,” kata Kusdiana.
Kepala BPBD Kota Banjar, Edi Hardianto melalui Kasie Darlog, Kuslan Parman menambahkan, saat ini hanya bantuan sementara saja, kalau untuk bantuan pembangunan nanti akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota.
“Intinya sudah kita koordinasikan dengan RT dan Kelurahan untuk diajukan bantuan,” katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian rumah ambruk di Kota Banjar tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (Muhlisin/R7/HR-Online)