Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Akibat hujan deras yang disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Pangandaran, sebuah rumah rusak karena tertimpa pohon. Selain itu dilaporkan sebuah baliho runtuh di Pangandaran dan menimpa rumah warga pada Jum’at (31/1/2020) sore.
Rumah milik Misran, warga Dusun Kedungpalungpung, RT 4 RW 4, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran dilaporkan rusak berat akibat tertimpa pohon kelapa dan pohon albasiah yang roboh.
Ilan Gumilar, kepala desa Tunggilis, menuturkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, saat hujan deras disertai angina kencang melanda wilayahnya.
“Tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 juta,” kata Ilan.
Pasca robohnya pohon yang menimpa rumah Misran, warga langsung gotong royong membatu mengevakuasi pohon dan puing-puing reruntuhan rumah dengan alat seadanya. Kejadian itu pun sudah dilaporkan ke pihak BPBD Pangandaran.
Baliho Runtuh di Pangandaran
Sementara itu di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, akibat hujan yang disertai angina kencang pada Jum’at (31/1/2020) sore, meruntuhkan billboard atau papan baliho raksasa.
Baliho iklan rokok yang runtuh tersebut menimpa rumah Ibon, warga Dusun Patinggen, RT 22 RW 6, Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Endis, salah seorang warga Karangpawitan, mengatakan pada saat billboard tersebut runtuh, dirinya sedang berada di seberang jalan.
“Iya, saya sedang berteduh, karena hujan deras banget, tiba-tiba ada suara keras, setelah dilihat ternyata sebuah baliho bilboard cukup besar tumbang dan menimpa sebuah rumah,” kata Endis.
Saat kejadian, warga sontak yang tidak jauh dari lokasi berhamburan ke luar dan melihat baliho yang tumbang.
“Selain menimpa rumah milik Ibon warga Patinggen, baliho yang tumbang juga menyeret kabel milik Telkom. Tapi tidak tahu apa kabelnya putus atau tidak karena terhalang baliho yang runtuh,” terangnya.
Sementara itu, Camat Padaherang, Kustiman saat dikonfirmasi HR Online, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Kami sudah minta pihak desa untuk mendata serta melaporkannya ke Pemkab Pangandaran dan BPBD, kami pun dari Kecamatan sudah melaporkannya,” katanya singkat. (Entang/R7/HR-Online)